Dalam 4 bulan terakhir, Fajar Riski Firdausi (16), harus pergi ke sekolah tanpa memakai sepatu. Sebab, sepatu yang biasa dia pakai sudah rusak.
Foto: Fajar Riski Firdausi
Kedua orang tuanya, Fatonah dan Latif, sebenarnya bukan tidak mampu membelikan sepatu baru untuk Fajar. Masalahnya, kaki remaja yang tinggal di Dusun Kidul Pasar Desa/Kecamatan Rambipuji itu sangat besar. "Sepatu yang rusak saja ukurannya 46, sekarang nambah panjang," kata ibu Fajar, Fatonah, saat ditemui di kediamannya, Selasa (10/3/2009).
Untungnya, beberapa hari lalu karang taruna Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji mau membuatkan sepatu untuk Fajar. Dan ketika diukur, ukuran sepatunya adalah 49. "Belum jadi, masih nunggu. Kalau sudah jadi, saya harap Fajar bisa pakai sepatu lagi," imbuhnya.
Fajar merupakan anak pertama Fatonah dan Latif. Saat ini, ia masih duduk di bangku kelas II MTS Kaliwining. Meskipun baru duduk di bangku kelas II, tinggi tubuhnya tidak seperti anak sepantarannya. Saat ini tinggi tubuhnya sudah 185 centimeter. "Dan masih tinggi terus," ujar Fajar.
Meksipun badannya tinggi, tetapi menurut orangtuanya hal itu biasa saja. Fajar tidak jauh beda dengan teman-teman lainnya. Apalagi, ia tidak pernah sakit meskipun punya badan yang tinggi. Pola makan dan jumlah makanannya juga sama dengan anak seusianya. "Normal-normal saja. Hanya sulit cari ukuran sepatunya saja," kata Fatonah.
Karena tubuhnya tinggi, baju yang digunakan Fajar harus lebih besar seperti ukuran sepatunya. Hal itu bisa disiasati dengan menjahit bajunya.
Namun karena ukuran tubuhnya yang di atas rata-rata, Fajar sering diledek oleh teman-temannya. "Teman-teman suka ngolok-ngolok, malu juga," ungkap Fajar.
Namun, kadang dia tidak ambil pusing. Ia ingin lulus sekolah dengan nilai bagus dan selanjutnya ingin menjadi seorang masinis. (detiksurabaya.com)
0 komentar :
Posting Komentar