29 Maret 2009

Awas! Es Potong Membawa Kematian di NTT

Dua orang tewas dan 145 orang lainnya dirawat setelah makan es potong yang dijual pedagang keliling di Panite, ibu kota Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, dua hari terakhir.

Sampai Minggu (29/3), polisi belum berhasil menangkap pria penjual es potong yang dilaporkan telah melarikan diri. Dua orang yang tewas itu ialah Mikron Edison, 18, warga Desa Polo dan Lukius Tse, 15, warga DesaOekiu.

Bernadeta Kosat, anggota keluarga Lukius mengatakan, sebelum meningggal, Lukius sempat memancing ikan di danau tidak jauh dari rumahnya. "Setelah pulang, ia diberi minum es oleh ibunya. Es itu dibeli dari seorang penjual keliling. Setelah minum es, muntah-muntah dan tewas seketika, " tuturnya.

Hal yang sama juga dialami Mikron. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) I Panite itu membeli es potong di pedagang yang sama di sekolah pada Rabu (25/3). Namun, ia mengeluh sakit dan muntah-muntah keesokan harinya. Pihak sekolah memulangkan mereka untuk memeriksakan kesehatannya di puskemas terdekat.

Kepala Dinas Kesehatan Timor Tengah Selatan Dokter Markus Righuta mengatakan, Mikron tewas karena terlambat diantar orang tuanya ke puskemas. Pasalnya, ketika kembali dari sekolah, orang tuanya tidak berada di rumah. Akibatnya, ia tewas.

Sementara itu, sebagian besar korban masih dirawat di Puskesmas Panita, sekitar 125 kilometer arah timur Kota Kupang. Empat korban kritis dilarikan ke Rumah Sakit Umum (RSU) SoE di ibu kota Timor Tengah Selatan.Dia mengatakan, siswa SMA yang mengonsumsi es berjumlah 116 orang sedangkan siswa Sekolah Dasar (SD) 11 orang. (mediaindonesia.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: