Sebagai partai yang cukup berumur, Partai Golkar tak hanya didominasi caleg senior. Vasko Ruseimy (22), mahasiswa Fakultas Teknik Kimia Universitas Indonesia tercatat sebagai calon legislatif (caleg) DPR RI termuda dari partai pimpinan Jusuf Kalla tersebut.
Kegeraman hebat dalam hatinya saat melihat pendidikan Indonesia terpuruk adalah alasan utama mengapa ia maju sebagai caleg. Prioritasnya adalah membuat pendidikan lebih mudah dijangkau oleh seluruh lapisan sosial masyarakat.
"Walaupun sudah 20 persen, subsidi pendidikan harus lebih dioptimalkan agar pencerdasan masyarakat lebih cepat," ujar Vasko kepada detikcom, di sela-sela acara Pertemuan Nasional dan Rapat Konsultasi Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, jl Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/2/2009).
Menurutnya, tidak boleh lagi ada masyarakat yang takut untuk bersekolah/kuliah karena biaya mahal. Masyarakat harus benar-benar mendapatkan apa yang menjadi haknya.
"Kita berjuang untuk hal itu," tegas Vasko.
Ia menganggap, menjadi wakil rakyat lebih efektif ketimbang aksi turun ke jalan. Sehingga masukan, kritik, dan ide dapat disuarakan secara langsung.
"Kita realistis saja, teman-teman berteriak selama ini, namun tidak pernah di dengar," imbuh pria yang masih aktif di BEM ini.
Bagi Vasko, berjuang melalui partai beringin adalah dambaannya sejak dulu. Menurutnya, Golkar adalah partai yang paling dewasa di antara partai lainnya.
"Yang jelas sejak awal saya memang sudah cinta sama Golkar," cetus anggota Gema MKGR ini.
Sudah 3 minggu ini anak dari pasangan Rustan Husein dan Ermiaty ini sibuk bolak-balik ke dapil VII Jateng yaitu Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen. Namun ia tetap menjaga agar aktivitas barunya ini tidak menganggu studi.
"Kamis saya ke dapil, Senin malam sudah pulang lagi ke Jakarta," terangnya.
Vasko mengaku, selama ini ia membiayai sendiri proses pencalegannya. Banyak juga dukungan dan bantuan dari keluarga, saudara dan teman-temannya dari kampus.
"Yang penting kan ikhtiar," katanya.
Lalu apakah tidak gentar bertarung dengan caleg lebih senior di Partai Golkar? "Kita punya tekad dan harus yakin bisa," pungkasnya. (detik.com)
"Walaupun sudah 20 persen, subsidi pendidikan harus lebih dioptimalkan agar pencerdasan masyarakat lebih cepat," ujar Vasko kepada detikcom, di sela-sela acara Pertemuan Nasional dan Rapat Konsultasi Partai Golkar, di Kantor DPP Partai Golkar, jl Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/2/2009).
Menurutnya, tidak boleh lagi ada masyarakat yang takut untuk bersekolah/kuliah karena biaya mahal. Masyarakat harus benar-benar mendapatkan apa yang menjadi haknya.
"Kita berjuang untuk hal itu," tegas Vasko.
Ia menganggap, menjadi wakil rakyat lebih efektif ketimbang aksi turun ke jalan. Sehingga masukan, kritik, dan ide dapat disuarakan secara langsung.
"Kita realistis saja, teman-teman berteriak selama ini, namun tidak pernah di dengar," imbuh pria yang masih aktif di BEM ini.
Bagi Vasko, berjuang melalui partai beringin adalah dambaannya sejak dulu. Menurutnya, Golkar adalah partai yang paling dewasa di antara partai lainnya.
"Yang jelas sejak awal saya memang sudah cinta sama Golkar," cetus anggota Gema MKGR ini.
Sudah 3 minggu ini anak dari pasangan Rustan Husein dan Ermiaty ini sibuk bolak-balik ke dapil VII Jateng yaitu Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen. Namun ia tetap menjaga agar aktivitas barunya ini tidak menganggu studi.
"Kamis saya ke dapil, Senin malam sudah pulang lagi ke Jakarta," terangnya.
Vasko mengaku, selama ini ia membiayai sendiri proses pencalegannya. Banyak juga dukungan dan bantuan dari keluarga, saudara dan teman-temannya dari kampus.
"Yang penting kan ikhtiar," katanya.
Lalu apakah tidak gentar bertarung dengan caleg lebih senior di Partai Golkar? "Kita punya tekad dan harus yakin bisa," pungkasnya. (detik.com)
1 komentar :
makasih inpo-nya
waktu itu veg liat beritanya di tipi
n nyari yang persi tulisannya
Posting Komentar