16 Februari 2009

Santet Serang Ketua KPK Antasari Azhar

Menjadi pemburu koruptor bukanlah pekerjaan mudah karena berisiko tinggi mulai dari ancaman kejahatan fisik hingga metafisik alias santet. Terlebih sebagai ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), Antasari Azhar jelas incaran no.1 untuk disantet agar tidak mampu bekerja dengan optimal sehingga kasus korupsi yang tengah diselidiki akan terhenti.


Foto: Antasari Azhar (internet)

Dikatakan oleh paranormal Ki Lalang Siguntang,63 tahun, yang ditemui Misteri mengatakan bahwa dirinya telah mendapat order menyantet yang diterimanya pada 26 Desember 2008 silam sekitar jam 9 malam. Paranormal asal belitang ini mengaku dapat oder senilai 200 juta untuk menghabisi pria berkumis tebal itu.

Order tersebut singgh ke ruang praktek Ki Lalang disebuah apartemen mewah di jakarta barat. Ki Lalang menyebut si pengorder adalah Mr.X, konglomerat hitam penjarah dana BLBI bernilai triliyunan rupiah. Siapa Mr.X tersebut? silahkan anda reka-reka sendiri. Yang pasti sinaylemen Antasari Azhar untuk mengungkap kembali kasus penggerogotan uang negara yang sudah dipetieskan telah membuat sejumlah pihak kebakaran jenggot. Bisa jadi dalam waktu dekat kasus BLBI akan diungkap,menyusul tertangkapnya Artalyta dan Jaksa Urip yang terbukti bersalah berkolusi mengubur kasus korup tersebut.

Ki Lalang mengatakan, meski sudah menerima uang panjar 50%, namun santet tidak langsung dikirim ke alamat yang dituju. Terlebih dahulu Ki Lalang dan Timnya mengumpulkan data diri seperti nama ibu, anak-anak, tanggal lahir, jam lahir, hari lahirnya Antasari Azhar.

Tanggal 1 Januari 2009 pukul 23.00 WIB yang jatuh bertepatan dengan malam jumat kliwon awal suro barulah santet ditembakan. Melalui sebuah telur ayam cemani, foto dan nama serta mata Antasari Azhar dilukis. Beberapa saat kemudian mata itu ditusuk peniti panas dari bara api dan ditiupkan mantra perintah pada jin suruhan untuk menghajar Antasari Azhar. Dalam hitungan detik setelah jarum ditusukan, bola api warna merah melesat ke udara mengarah ke posisi dimana Antasari berada. Tapi sayang beberapa saat kemudian, bola api itu kembali dan berbalik menghajar Ki Lalang Siguntang.

Bujang tua itu terpental dan nafasnya berhenti mendadak. Tapi beruntung nyawanya masih selamat sebab akhirnya dia bisa bernafas lagi setelah pingsan selama 20 menit. "Ternyata sasaran saya punya benteng gaib yang kuat. Pak Antasari itu rupanya bukan orang sembarang. Dia punya ilmu tertentu penangkal santet. Saja juga melihat Antasari didampingi puluhan jin yang kuat melawan serangan teluh. Mungkin karena itulah selama ini di sangat berani bertindak", ungkap Ki Lalang.

Ki Lalang Siguntang mengaku sudah banyak melakukan tindakan santet untuk pejabat. Yang paling banyak targetnya santetnya adalah pengacara, hakim, polisi dan jaksa. "Biasanya paling lama 4x24 jam sasaran mati. Tapi dengan ketua KPK ini nyawa saya malah terancam", katanya ringan.

Sebagai penyantet, kehidupan Ki Lalang hingga sekarang memang tidak jelas asal-usulnya, siapa ayahnya, keluarganya tidak ada yang tahu pasti. Gaya hidup Ki Lalang menggelandang ke mana saja di antero negeri ini untuk menyantet orang. Kadang dia ada di Sumbawa, timika, jakarta atau medan. Secara kebetulan, Misteri bertemu tokoh ini di sebuah rumah makan khas Palembang di daerah manggarai Jakarta Selatan.

Di Jakarta, dia praktek di sebuah apartemen berlantai 34 dikawasan jakarta barat. Dia mengaku ada seorang sahabat yang mengelolanya dan memenej order santet kelas atas. Pokoknya dia tinggal menyantet saja, soal urusan order adalah urusan manajernya.

"Tapi perlu diketahui, saya tidak selalu ada di apartemen ini, sebab saya juga ada di timika papua dan saya sering pula disana disatu kamar hotel yang sangat rahasia!" ungkap Ki Lalang.

Tentang tarif nyantet, Ki Lalang mengaku terhitung murah. Sebab untuk membunuh seseorang dengan teluh, resiko yang ia hadapi adalah neraka. "Yang menerima dosa adalah berdua. pengorder dan penerima order. Tapi lebih besar dosanya adalah eksekutor seperti saya, yang mematikan adalah saya bersama jin setan yang saya perintah. Karena itu, dengan biaya 200 juta cukup imbanglah!", selorohnya.

Menurutnya, tahun 2009 ini perang santet akan banyak terjadi. Ada santet satu arah dan santet dua arah. Dua orang bersengketa berebut hak waris saja bisa saling santet padahal keduanya adik-kakak kandung. Banyak kasus sengketa yang tidak bisa diselesaikan dengan hukum lalu diselesaikan dengan santet.

Tahun lalu, ratusan orang Indonesia mati karena santet. Tahun 2009 ini akan meningkat menjadi ribuan orang yang mati karena santet!", tutup Ki Lalang sambil pamit meninggalkan rumah makan dan menghilang dengan sepeda motor 250 CC warna hitam legam. Tak lama kemudian, dia tenggelam di keremangan ibukota. (indospiritual.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: