20 Februari 2009

Meminum Air Bekas Cuci Kaki Megawati

Berhembus berita yang disiarkan oleh portal berita inilah.com pada tanggal 18/02/2009 kemarin dengan judul berita "Mega Digembosi Lewat Air Cuci kaki" dimana dalam isi beritanya tertulis bahwa telah beredar email secara berantai yang berisikan foto seseorang sedang mencuci kaki Megawati Presiden RI, sekitar tahun 2005-2006.

Menurut Direktur Eksekutif The Lead Institue Universitas Paramadina Bima Arya Sugiarto kepada inilah.com menanggapi foto yang beredar tersebut bahwa hal itu merupakan sebuah upaya untuk menggembosi Mega.

Bima menambahkan bahwa dalam 2 bulan terakhir ini serangan-serangan seperti black campaign, black propaganda,charakcter assasination akan terus berlangsung sampai hari pemilihan.

Namun ketika kita mau sedikit mencari sumber-sumber informasi lebih lanjut dari media internet tentunya, khususnya dari situs mesin pencari google misalnya, maka berita mengenai seseorang yang meminum air bekas cuci kaki Megawati ternyata sudah pernah diberitakan oleh media massa pada tahun 2006 yang lalu.

rakyatmerdeka.co.id misalnya dalam pemberitaannya yang tertulis pada tanggal 20 September 2006, pernah memberitakan sebuah berita dengan judul "Air Bekas Cuci Kaki Mega, Sebuah cita-cita?" dan dari sana kita bisa mendapatkan informasi bahwa seseorang yang bernama Cecep Ondon Iskandar yang saat itu berumur 68 tahun adalah seorang lelaki yang meminum air bekas membesuk kaki Megawati yang mengaku bangga dengan perbuatannya karena itu merupakan sebuah hal yang dicita-citakanya (baca:Cecep) sendiri.

Lebih Lanjut pemberitaan rakyatmerdeka.co.id menyatakan bahwa Pria kelahiran Tomo, Kabupaten Sumedang itu mengaku sama sekali tidak jijik meminum air bekas mencuci kaki Mega, dan seperti yang diakatakan untuk rakyat merdeka bahwa Cecep sendiri merasa tidak jijik malah bangga bisa memenuhi cita-citanya yang sudah di idam-idamkannya itu.

Cecep lebih jauh menceritakan bahwa sudah lama dirinya punya niat untuk melakukan itu, Dan baru kesampaian saat Mega berkunjung ke Majalengka.

Dari dua gambaran pemberitaan media massa dengan tempo waktu yang berbeda diatas maka kita dapat mengambil sedikit kesimpulan, bahwasannya tidak benar berita ini baru beredar ketika pemilu akan segera dilaksanakan, tapi pemberitaan ini sudah beredar sejak beberapa tahun yang silam, namun menelisik maksud-maksud apa sebenarnya yang membuat berita ini kembali muncul dipermukaan dan dikaitkan dengan pemilu yang sebentar lagi bakal digelar itu sah-sah saja,

Intinya kita sebagai pembaca yang ingin lebih jauh mengetahui latar belakang sebuah pemberitaan tidak ada salahnya melakukan investigasi kecil-kecilan tentang berita tersebut melalui media internet, mengingat mencari sumber-sumber informasi terkait yang sudah pernah ditulis di ranah internet tentunya sangat mudah untuk dilakukan dengan bantuan search engine yang tersedia.

0 komentar :

Tulisan Terkait: