Wajah Asmad dan Budi ditato berjam-jam pada Kamis (5/2) malam lalu. Sampai malam ini masih misterius, mengapa dua guru tersebut suka-rela bersedia ditato seperti itu. Entah karena terkena sihir ilmu gendam, ataukah tersihir iming-iming materi berupa sepeda motor operasional Honda Mega Pro dan tambahan uang tunjangan Rp 1,5 juta per bulan dari Pemkab Probolinggo.
Foto: Gendam Tato Wajah Dua guru SD negeri di Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Asmad dan Budi, diduga disembunyikan pihak Diknas setempat. Kasus Asmad dan Budi, yang wajahnya kini penuh tato bermotif batik, dianggap memalukan diknas.
Dugaan bahwa dua guru olahraga itu disembunyikan tampak ketika wartawan Surya berusaha menemui mereka di rumah masing-masing, Sabtu (7/2). Di rumah Budi, di kawasan RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kandang Jati Kulon, seorang perempuan mengatakan Budi tidak berada di rumah sejak Jumat (6/2).
Usaha menemui Asmad, di Perumahan Argopuro Kraksaan, juga gagal. Beberapa orang di rumah itu menyebutkan, Asmad pergi ke rumah Kepala Diknas Kabupaten Probolinggo, Supanut. Namun, ketika dicek ke rumah Supanut, di Pajarakan, baik Asmad maupun Budi ternyata tak berada di sana.
"Tadi malam mereka memang ke sini. Tapi sudah pulang, kok," ujar Supanut.
Mengenai kabar bahwa wajah dua guru berusia sekitar 40 tahun tersebut kini bertato, Supanut mengakuinya. Dia menduga dua guru SD berstatus pegawai negeri sipil (PNS) itu bersedia ditato akibat pengaruh ilmu gaib.
"Mereka digendam. Jadi, mereka menato wajah di luar kesadaran sendiri," ujarnya.
Kasus ‘tato gendam’ ini mengingatkan orang pada kejadian serupa, Oktober 2008 lalu, di Kabupaten Bojonegoro. Kala itu, dua pencari kerja, Bambang (40) dan Nanang (35) mau ditato wajah setelah dijanjikan beroleh pekerjaan oleh Sawiyono, kades Mulyoagung.
Sawiyono mengaku meminta wajah dua pria itu ditato --gambar naga dan ular-- setelah menerima SMS dan panggilan telepon dari orang yang mengaku Asisten I Sekretariat Kabupaten Bidang Hukum dan Pemerintahan Bojonegoro, Kamsoeni.
Orang tersebut mengatakan mencari delapan orang untuk dijadikan PNS Bagian Intel Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan syarat harus mau ditato wajahnya. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar