06 Januari 2009

Presiden SBY Pilih Kasih pada Korban Gempa

Bupati Buol Amran Natalipu dan mantan Direktur Eksekutif Persatuan Bantuan Hukum Rakyat Sulawesi Tengah Muammar A Koloi menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pilih kasih dalam menangani korban gempa. SBY lebih mementingkan pencitraan diri di luar negeri, dalam menanggapi bencana Monokawari, Papua Barat.

Ketimbang gempa Buol, Gorontalo, dan Toli-Toli November lalu yang skala dan kerusakannya lebih besar, Presiden jauh lebih tanggap memerhatikan bencana di Manokwari dengan langsung mengirim empat menteri dan bantuan, kata Amran Natalipu , Selasa (6/1) .

Amran dan Muammar mengungkapkan, hingga lebih sebulan gempa Buol yang menyebabkan 1.500 rumah rusak, perwakilan pusat yang datang dari Kementrian PU, hanya staf di bawah dirjen. Tak satu pun menteri yang berkunjung.

Senin lalu, atau cuma selang sehari setelah gempa di Manokwari, empat menteri tiba dengan membawa bantuan bahan makanan, obat-obatan, peralatan saat darurat, dan sejumlah uang tunai untuk para korban. Mereka adalah Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan Djusman Syafii Djamal, ditambah Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif.

Amran dan Muammar mengingatkan, Manokwari dan Buol sama-sama bagian dari NKRI dan sama-sama warga Indonesia. Anehnya, bencana di Manokwari jauh lebih diperhatikan. "Asas keadilan seperti diabaikan,'' katanya. (kompas.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: