28 Januari 2009

Megawati Ternyata Pernah Menikah Tiga Kali

Iseng-iseng membaca profil calon presiden yang ditampilkan disitus pemilu.detiknews.com dan salah satunya yang ditampilkan disana adalah profil Megawati Sukarnoputri. Dari awal profil yang ditampilakan tidak ada informasi yang kelihatan janggal, karena hampir semua informasi tersebut pernah dan mungkin sering di beritakan di media massa.

Namun ketika membaca paragraf akhir dari artikel profil tersebut, ada sebuah tulisan yang sepertinya jarang sekali dipublikasi di media massa, dan bahkan ketika Karo Cyber Community mencoba mencari-cari informasi terkait melalui google, juga tidak mendapatkan jawaban yang maksimal, bahkan artikel tentang hal ini memang cenderung tidak ada sama sekali.

Berikut adalah informasi yang dimaksud yang tertulis di halaman profil Megawati Sukarnoputri oleh detiknews, dimana Mega diberitakan disana pernah menikah sebanyak 3 kali:

Megawati menikah 3 kali. Suami pertamanya adalah seorang penerbang TNI AU, Lettu Surindro Supriarso. Namun suami pertamanya hilang dalam sebuah penugasan di Biak, tahun 1971. Dari suami pertama ini, Megawati dikaruniai dua orang putra. Setahun kemudian, Mega menikah lagi dengan seorang eks diplomat Mesir, Hassan Gamal Ahmed Hassan. Pernikahan ini lalu dibatalkan oleh pengadilan. Suami terakhir Mega adalah Taufik Kiemas, seorang pengusaha yang juga pengagum Bung Karno. Pernikahan ini dikaruniai seorang putri.

disclaimer: Artikel ini ditulis tidak bermaksud menjelekkan sang tokoh, namun hal ini spontan dituliskan karena penulis baru saja mengetahui tentang hal yang dituliskan disini, dan kebetulan artikel terkait juga masih sangat jarang ada di media internet, sehingga hal inilah yang menjadi motivasi penulis untuk menuliskannya melalui blog Karo Cyber Community

1 komentar :

Blog Watcher mengatakan...

OMONG KOSONG SBY vs BUALAN MEGA

Dengan nama rakyat, Susilo Bambang Yudhoyono ataupun Megawati menjadikan rakyat sebagai barang dagangan kampanye politik 2009. Satu persatu rangkaian kata hingga terkumpul 41,1jutajiwa(21,92%) rakyat miskin merupakan nilai fantastis untuk dijadikan bahan kampanye.

Lantas, "apakah yang sudah mereka lakukan untuk mengurangi kemiskinan??!!"

"Apakah kebijakan mereka selama ini berpihak pada kemiskinan??!!"

Dan sekarang, demi kekuasaan 2009, mereka menjual nama kita. Semua atas nama dan demi nama rakyat.

"Apakah pantas rakyat dijadikan objek kampanye??!!"

"Apakah rakyat hanyalah bahan pemanis indah peraih kekuasaan??!!"

renungkanlah;

"siapapun presidennya, rakyatlah yang akan menderita, karena rakyat hanyalah tumbal demokrasi"


sumber:www.asyiknyaduniakita.blogspot.com

Tulisan Terkait: