08 Januari 2009

Judi Riau Juga Direstui Sang Jendral

BAP penyuapan bandar judi di Riau Cindra Wijaya alias Acin terhadap petinggi polisi di Riau kini telah beredar. Disebutkan, bisnis judi togel Acin ternyata di restui seorang jenderal bintang satu.

Dari restu pucuk pimpinan Polda Riau inilah Acin mengembangkan bisnis judinya tanpa hambatan. Namun sebagai kompensasi sebagai bandar judi, Acin harus menyediakan uang Rp200 juta untuk jatah kepolisian di Riau.

Di mana berdasarkan BAP Propam Polda Riau, Acin mengaku awalnya mendapat izin dari Kapolda Riau, Brigjen Dedy S Komaruddin yang menjabat pada tahun 2004. Dari petikan kalimat BAP, Acin menjelaskan, dia langsung menemui Brigjen Dedy S Komaruddin dengan memberikan uang Rp50 juta.

Berikut petikan BAP pemeriksaan Acin oleh Propam Polda Riau.

Selama saudara membuka permainan judi togel di Pekanbaru, pernahkah permainan judi yang saudara jalankan diizinkan oleh Kapolda Riau? Lantas siapakah Kapolda Riau itu, jelaskan?

Acin : Dapat saya jelaskan, bahwa pejabat Kapolda Riau yang saya jumpai sehubungan dengan permainan judi adalah, Brigjen Dedy S Komaruddin.

Jika demikian adakah bulanan yang saudara berikan, kalau ada berapa jumlahnya?

Acin : Menurut pengetahuan saya, saya ada memberikan setiap bulannya kepada Brigjen Dedy S Komaruddin Rp50 juta, yang mana uang tersebut saya langsung yang mengantarkan ke kediaman beliau dan langsung diterima beliau.

Sebagaimana diketahui, dalam BAP itu, Acin menyediakan Rp200 juta setiap bulannya untuk pihak jajaran Polda Riau. Uang itu dibagikan untuk Kapolda, Rp50 juta, Waka Polda, Rp20 juta, Dir Reskrim Rp10 juta.

Sedangkan untuk jajaran Poltabes Pekanbaru sejak tahun 2004 juga sudah menerima jatah uang judi. Untuk jatah uang judi yang dibagikan Acin kepada Kapotabes sebesar Rp25 juta/bulan.

Waka Poltabes, Rp10 juta, Kasat Reskrim Rp5 juta, Kasat Intel, Rp5 juta. Seluruh Kapolsek di jajaran Poltabes Pekanbaru Rp1 juta, jatah untuk Kanit Reskrim seluruh Polsek di Pekanbaru Rp500 ribu.

Anehnya, sampai saat ini sejumlah mantan Kasat Reskrim Poltabes Pekanbaru sejak tahun 2004 hingga 2007, masih menjabat di jajaran Polda Riau. Sedangkan Kapoltabes Pekanbaru, Kombes Moehgiarto serta jajarannya yang baru menjabat selama enam bulan pada tahun 2008 lalu menjadi korban dimutasikan.

Sebulan yang lalu, Kombes Moegiarto dimutasikan ke Nusa Tenggara Timur sebagai tumbal dalam kasus ini. Masih banyak pejabat polisi yang diduga menerima uang judi, tapi masih bertahan di jajaran Polda Riau. Malah mereka kini menjadi tim pemeriksa Acin dalam kasus perjudian itu. (okezone.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: