Mahasiswa Univeristi Malaya (UM) digemparkan penemuan sebuah kepala babi yang terbungkus bendera Partai Islam Se-Malaysia (PAS).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (16/1) pagi di Masjid yang berada di dalam area kampus. Polisi segera datang ke tempat kejadian setelah memperoleh laporan dan membawa kepala babi tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Univeristi Malaya (PMIUM ), Mohamad Haafizuddin Abi Rerah mengutuk. Meski begitu dia juga meminta mahasiswa untuk tidak terpancing emosinya atas kejadian ini.
"Kepala babi yang diletakkan di pintu masuk masjid itu dibelah dua dan dibungkus dengan bendera PAS," kata Masrur, ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UM.
Menurut dia, seorang mahasiswa yang tidur di masjid itu menemukannya ketika bangun hendak melakukan sholat Subuh. Beberapa aktivis pro mahasiswa yang juga tidur di masjid itu melihatnya tapi tak mengetahui siapa pelakunya.
Kejadian ini diduga terkait dengan pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di UM yang kini masuk tahap kampanye. Kelompok pro mahasiswa dan pro aspirasi memperebutkan kursi ketua BEM.
Kelompok mahasiswa pro aspirasi adalah para mahasiswa yang orientasinya kepada pemerintah atau Barisan Nasional (BN) sedang pro mahasiswa berorientasi pada PAS atau oposisi.
Wakil Counselor Bidang Akademik dan Antarabangsa UM, Prof Dr Mohd Amin Jalaludin datang ke masjid itu setelah mendengar informasi tersebut dan memberikan penjelasan kepada para wartawan.
Ia meminta para mahasiswa untuk bubar dan masuk ke kelas untuk kuliah. Masjid itu tetap digunakan untuk ibadah sholat Jumat. (inilah.com)
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (16/1) pagi di Masjid yang berada di dalam area kampus. Polisi segera datang ke tempat kejadian setelah memperoleh laporan dan membawa kepala babi tersebut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Univeristi Malaya (PMIUM ), Mohamad Haafizuddin Abi Rerah mengutuk. Meski begitu dia juga meminta mahasiswa untuk tidak terpancing emosinya atas kejadian ini.
"Kepala babi yang diletakkan di pintu masuk masjid itu dibelah dua dan dibungkus dengan bendera PAS," kata Masrur, ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) UM.
Menurut dia, seorang mahasiswa yang tidur di masjid itu menemukannya ketika bangun hendak melakukan sholat Subuh. Beberapa aktivis pro mahasiswa yang juga tidur di masjid itu melihatnya tapi tak mengetahui siapa pelakunya.
Kejadian ini diduga terkait dengan pemilihan ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di UM yang kini masuk tahap kampanye. Kelompok pro mahasiswa dan pro aspirasi memperebutkan kursi ketua BEM.
Kelompok mahasiswa pro aspirasi adalah para mahasiswa yang orientasinya kepada pemerintah atau Barisan Nasional (BN) sedang pro mahasiswa berorientasi pada PAS atau oposisi.
Wakil Counselor Bidang Akademik dan Antarabangsa UM, Prof Dr Mohd Amin Jalaludin datang ke masjid itu setelah mendengar informasi tersebut dan memberikan penjelasan kepada para wartawan.
Ia meminta para mahasiswa untuk bubar dan masuk ke kelas untuk kuliah. Masjid itu tetap digunakan untuk ibadah sholat Jumat. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar