Amerika Serikat sedang mencari kapal untuk disewa guna mengirim ratusan ton senjata ke Israel dari Yunani pada akhir bulan ini. Demikian dilaporkan Reuters belum lama ini dari dokumen tender.
Komando Militer Angkutan AL AS (MSC) menyebutkan, kapal yang dicari akan membawa 325 kontainer standar 20 kaki dengan muatan amunisi.
Muatan itu akan dibawa lewat dua perjalanan terpisah dari Pelabuhan Yunani Astakos ke Pelabuhan Israel Ashdod antara pertengahan dan akhir Januari.
Bahan-bahan berbahaya sesuai manifes adalah bahan peledak dan detonator, tetapi tidak ada rincian lainnya. "Pengiriman 3.000-an ton amunisi sekaligus adalah suatu hal besar, " ujar salah satu makelar yang minta namanya tidak disebutkan.
"Ini (permintaan) cukup langka dan kami sudah bertahun-tahun tidak menerima ada pesanan sebesar ini," ujarnya.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dihubungi oleh Reuters pada hari Jumat di Washington belum bisa memberi tanggapan.
MSC dengan armada sendiri bertugas mengangkut kendaraan lapis baja dan pasokan militer bagi pasukan AS, tetapi biasanya mereka menyewa kapal dagang jika logistik tersebut sangat diperlukan.
Tender itu menyusul penyewaan sebuah kapal pada Desember yang membawa lebih banyak muatan militer dari Amerika Serikat ke Israel. Pengiriman itu dilakukan menjelang serangan udara ke Jalur Gaza.
Kapal yang dicarter selama 42 hari itu mampu mengangkut 989 kontainer standar 20 kaki dari Sunny Point, North Carolina, ke Pelabuhan Ashdod.
Dokumen tender mengatakan kapal itu harus mampu membawa 2,6 juta kg bahan peledak dan para makelar mengatakan jumlah itu adalah sangat besar. Kapal yang dicarter mengangkut muatan tersebut pada 15 Desember.
Makelar perkapalan di London yang khusus bergerak di bidang angkutan senjata bagi militer Inggris dan AS, mengatakan carter kapal ke Israel seperti itu adalah jarang terjadi.
Seorang analis senior militer di London yang minta namanya tidak disebut mengatakan pengiriman itu mungkin saja adalah sesuatu yang "tidak biasa" dan terkait serangan ke Gaza.
Pada September tahun lalu, Kongres Amerika Serikat menyetujui penjualan 1.000 rudal penghancur bunker ke Israel. Rudal GBU-39 dengan dipandu GPS disebut-sebut salah satu bom paling akurat di dunia.
Jerusalem Post yang mengutip sumber pejabat pertahanan Israel pekan lalu melaporkan bahwa kiriman pertama rudal tersebut tiba awal Desember dan Rudal itu digunakan untuk menghancurkan tempat-tempat peluncuran roket Hamas yang berada di bawah tanah. (kompas.com)
Muatan itu akan dibawa lewat dua perjalanan terpisah dari Pelabuhan Yunani Astakos ke Pelabuhan Israel Ashdod antara pertengahan dan akhir Januari.
Bahan-bahan berbahaya sesuai manifes adalah bahan peledak dan detonator, tetapi tidak ada rincian lainnya. "Pengiriman 3.000-an ton amunisi sekaligus adalah suatu hal besar, " ujar salah satu makelar yang minta namanya tidak disebutkan.
"Ini (permintaan) cukup langka dan kami sudah bertahun-tahun tidak menerima ada pesanan sebesar ini," ujarnya.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dihubungi oleh Reuters pada hari Jumat di Washington belum bisa memberi tanggapan.
MSC dengan armada sendiri bertugas mengangkut kendaraan lapis baja dan pasokan militer bagi pasukan AS, tetapi biasanya mereka menyewa kapal dagang jika logistik tersebut sangat diperlukan.
Tender itu menyusul penyewaan sebuah kapal pada Desember yang membawa lebih banyak muatan militer dari Amerika Serikat ke Israel. Pengiriman itu dilakukan menjelang serangan udara ke Jalur Gaza.
Kapal yang dicarter selama 42 hari itu mampu mengangkut 989 kontainer standar 20 kaki dari Sunny Point, North Carolina, ke Pelabuhan Ashdod.
Dokumen tender mengatakan kapal itu harus mampu membawa 2,6 juta kg bahan peledak dan para makelar mengatakan jumlah itu adalah sangat besar. Kapal yang dicarter mengangkut muatan tersebut pada 15 Desember.
Makelar perkapalan di London yang khusus bergerak di bidang angkutan senjata bagi militer Inggris dan AS, mengatakan carter kapal ke Israel seperti itu adalah jarang terjadi.
Seorang analis senior militer di London yang minta namanya tidak disebut mengatakan pengiriman itu mungkin saja adalah sesuatu yang "tidak biasa" dan terkait serangan ke Gaza.
Pada September tahun lalu, Kongres Amerika Serikat menyetujui penjualan 1.000 rudal penghancur bunker ke Israel. Rudal GBU-39 dengan dipandu GPS disebut-sebut salah satu bom paling akurat di dunia.
Jerusalem Post yang mengutip sumber pejabat pertahanan Israel pekan lalu melaporkan bahwa kiriman pertama rudal tersebut tiba awal Desember dan Rudal itu digunakan untuk menghancurkan tempat-tempat peluncuran roket Hamas yang berada di bawah tanah. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar