29 Desember 2008

Termehek-mehek Jadi Terpopuler

Tayangan televisi Indonesia belum beranjak dari sifat latah. Ketika satu jenis tayangan sukses, maka diikuti dengan program tayangan lain yang mirip-mirip. Hanya satu-dua yang berani tidak mengikuti tren, yang sebenarnya kadang punya potensi mencerdaskan pemirsa.

Seorang perempuan curiga kalau suaminya berselingkuh. Ia ingin membuktikannya. Investigasi pun dimulai dengan mendatangi rumah orang-orang yang diduga punya kaitan atau mendukung kegiatan perselingkuhan sang suami.

Hingga akhirnya dia dapat memergoki sang suami sedang berduaan dengan perempuan lain. Amarah pun meledak. Ia langsung menghardik perempuan lain yang hadir dalam perkawinannya.

Kisah akhir pencarian terasa dramatis karena diilustrasi dengan lagu Cinta Harus Dimengerti yang dibawakan oleh band baru, The Sabian. Itulah sepotong cerita dari reality show berjudul Termehek-mehek yang tayang di Trans TV.

Mirip sinetron?

Ya, memang tidak jelas benar, apakah tayangan itu benar-benar realita atau sekadar rekayasa belaka yang didasarkan pada skenario alias sama dengan sinetron yang bertebaran di beragam televisi Indonesia.

Program Termehek-mehek yang dimulai pukul 18.30 dan merupakan kerja sama rumah produksi Triwarsana dan Trans TV pada 2008 ini memang adalah satu acara yang sedang naik daun dan jadi perhatian tinggi dari pemirsa.

Program yang dimulai awal Mei 2008 itu, segera meroket sebagai tayangan favorit pemirsa. Share dan rating terus beranjak naik. Pada minggu ke-47 tahun 2008, tayangan itu memperoleh rating dan share tertinggi dari semua acara yang ditayangkan di semua stasiun televisi, yakni 7,2 dan 27,3.

Termehek-mehek mampu mengalahkan dominasi sinetron di dalam urusan perolehan rating, seperti popularitas Cinta Fitri sesi 3 di SCTV yang pada sesi sebelumnya terus berada di puncak.

Berkat peringkat tinggi, iklan pun penuh memadati penayangan acara yang durasinya sejak November diperpanjang dari 30 menjadi 45 menit itu. Jam tayang pun ditambah sejak 19 Juli lalu, dari tiap Sabtu menjadi dua kali seminggu, Sabtu dan Minggu.

Konsep Termehek-mehek sebenarnya tidak baru-baru amat. Reality show tentang kisah pencarian seseorang dengan bantuan tim pengelola acara memang sudah pernah ada sebelumnya, tapi khusus remaja yakni Katakan Cinta, Harap-harap Cemas, atau Playboy Kabel yang dikemas sedikit beda yakni dengan jebakan.

Dalam acara, dua pembawa acara, Panda dan Mandala, berperan mirip detektif. Mereka membantu klien—orang yang minta tim penggarap Termehek-mehek mencari seseorang (target) yang telah putus hubungan selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tim berusaha mencari informasi dari mana saja, lalu melacak keberadaan sang target.

Beberapa kisah mengharu-biru tampil. Seperti sebuah episode yang berkisah tentang seorang klien perempuan mendapati kekasihnya sudah meninggal karena sakit.

Ada lagi klien laki-laki menemukan bekas kekasihnya sakit jiwa setelah putus cinta. Atau perempuan menemui kenyataan kalau kekasihya pacaran dengan seorang tante girang, atau kebalikannya sang kekasih jadi simpanan om-om senang.

”Kami memang menginginkan kisah yang berbeda di tiap episode,” kata Kepala Departemen Marketing Public Relations Trans TV, Hadiansyah Lubis.

Acara ini lahir dari tangan Helmy Yahya, yang telah 10 tahun mengelola rumah produksi Triwarsana. Ia mengungkapkan, istilah 'termehek-mehek' kurang-lebih berarti menangis tersedu-sedu atau merasa tidak berdaya akibat sesuatu atau seseorang.

Helmy merasa kata itu terdengar unik dan secara spontan ia merencanakan acara televisi bertajuk Termehek-mehek.

Saat itu, ia belum tahu acaranya akan berbentuk seperti apa: sinetron, reality show, variety show, atau talk show?

Akhirnya diputuskan Termehek-mehek sebagai reality show yang diambil dari kisah nyata. Hingga akhirnya, program ini menjadi tayangan yang memperoleh pencapaian rating tinggi. (inilah.com)

0 komentar :

Tulisan Terkait: