Sinetron Si Doel Anak Sekolahan menembus pasar Eropa. Sudah dua tahun ini sinetron yang dibintangi Rano Karno itu tayang di Belanda. Di sana, sinetron yang mengangkat setting budaya Betawi tersebut mendapat apresiasi luar biasa, seperti halnya ketika masih diputar di dalam negeri beberapa tahun lalu.
Video: Lagu Si Doel Anak Sekolahan
"Si Doel diputar di TV Garuda, Amsterdam. Semacam TV kabel. Yang punya orang Indonesia juga, salah satunya Enteng Tanamal," kata Rano Karno ketika ditemui usai menyaksikan premiere film Denias Senandung di Atas Awan di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa malam lalu.
Rano Karno mengaku bukan dirinya yang memulai kerja sama. Namun, pria berkumis itu mendapat tawaran agar filmnya diajukan ke Eropa, khususnya Belanda. "TV Garuda itu memang menayangkan program-program Indonesia. Tapi, yang sifatnya lebih ke culture. Misalnya, Si Doel ini atau film Cut Nyak Dien. Kalau sinetron-sinetron tentang kehidupan orang menengah ke atas, mereka nggak mau," jelasnya.
Konsep film yang diinginkan TV Garuda tersebut sangat cocok dengan karya Rano Karno. Putra dari aktor senior Soekarno M. Noer itu pun bersiap untuk mengirimkan karyanya yang lain. "Sekarang sedang tahap desain baru untuk tayang di sana. Program yang mengangkat culture dan life style," tambahnya.
Rano Karno belum mengetahui sampai kapan Si Doel Anak Sekolahan diputar di Belanda. Menurut dia, hingga saat ini, sinetron itu memang belum tamat dan masih diminati. Tidak ada perubahan bahasa dari sinetron yang di Indonesia dibuat sampai beberapa sekuel itu. "Peminatnya lumayan banyak lho," katanya (kapanlagi.com)
Video: Lagu Si Doel Anak Sekolahan
"Si Doel diputar di TV Garuda, Amsterdam. Semacam TV kabel. Yang punya orang Indonesia juga, salah satunya Enteng Tanamal," kata Rano Karno ketika ditemui usai menyaksikan premiere film Denias Senandung di Atas Awan di Planet Hollywood, Jakarta, Selasa malam lalu.
Rano Karno mengaku bukan dirinya yang memulai kerja sama. Namun, pria berkumis itu mendapat tawaran agar filmnya diajukan ke Eropa, khususnya Belanda. "TV Garuda itu memang menayangkan program-program Indonesia. Tapi, yang sifatnya lebih ke culture. Misalnya, Si Doel ini atau film Cut Nyak Dien. Kalau sinetron-sinetron tentang kehidupan orang menengah ke atas, mereka nggak mau," jelasnya.
Konsep film yang diinginkan TV Garuda tersebut sangat cocok dengan karya Rano Karno. Putra dari aktor senior Soekarno M. Noer itu pun bersiap untuk mengirimkan karyanya yang lain. "Sekarang sedang tahap desain baru untuk tayang di sana. Program yang mengangkat culture dan life style," tambahnya.
Rano Karno belum mengetahui sampai kapan Si Doel Anak Sekolahan diputar di Belanda. Menurut dia, hingga saat ini, sinetron itu memang belum tamat dan masih diminati. Tidak ada perubahan bahasa dari sinetron yang di Indonesia dibuat sampai beberapa sekuel itu. "Peminatnya lumayan banyak lho," katanya (kapanlagi.com)
0 komentar :
Posting Komentar