Serangan beruntun yang dilancarkan Israel kepada Palestina dalam tiga hari terakhir berdampak pada aksi demonstrasi di negara-negara Arab. Mereka memerotes negara Arab yang hanya diam saja.
Orang-orang Arab menggelar aksi unjuk rasa dengan cara turun ke jalan dan menunjukkan kemarahan kepada negara sendiri karena tidak melakukan tindakan.
Di Yaman,� para demonstran yang turun ke jalan sempat terjadi kericuhan setelah para demonstran membakar bendera Israel di ibukota Yaman, Sanaa.
Para demonstran juga terlihat menangis melihat negara-negara di Liga Arab yang menunda sejumlah pembahasan terkait krisis Israel Palestina.
"Negara di Liga Arab sangat tidak berharga. Mereka adalah pemimpin yang lemah dan seharusnya mereka hanya pulang ke rumah." kritik para demonstran di Doha, Qatar.
Di Sudan, pemandangan juga terlihat sama. Seorang wanita yang menggunakan lambang Hamas di kepala mengatakan kepada Al Manar TV, "Ke mana para pemimpin negara Arab? Mana aksi dari mereka? Cukup perkataan mengutuk. Tunjukkan dukungan kepada Gaza."
Sementara para pelajar di Qatar melakukan boikot untuk tidak masuk ke kelas dan menggelar aksi unjuk rasa untuk dukungan terhadap Gaza.
Di Jordan, seorang anggota parlemen terlihat berbicara melalui mikrofon dan membakar bendera Israel sebelum berjalan ke tengah ruangan. Aksi ini juga mendapat aplaus dari rekan sesama anggota parlemen.
Mesir adalah negara yang paling banyak mendapat kritik dalam krisis ini. Para demonstran menilai, Mesir telah berdosa karena "telah menjual Palestina" dengan membina hubungan yang dekat dengan Israel dan Amerika Serikat. (okezone.com)
Orang-orang Arab menggelar aksi unjuk rasa dengan cara turun ke jalan dan menunjukkan kemarahan kepada negara sendiri karena tidak melakukan tindakan.
Di Yaman,� para demonstran yang turun ke jalan sempat terjadi kericuhan setelah para demonstran membakar bendera Israel di ibukota Yaman, Sanaa.
Para demonstran juga terlihat menangis melihat negara-negara di Liga Arab yang menunda sejumlah pembahasan terkait krisis Israel Palestina.
"Negara di Liga Arab sangat tidak berharga. Mereka adalah pemimpin yang lemah dan seharusnya mereka hanya pulang ke rumah." kritik para demonstran di Doha, Qatar.
Di Sudan, pemandangan juga terlihat sama. Seorang wanita yang menggunakan lambang Hamas di kepala mengatakan kepada Al Manar TV, "Ke mana para pemimpin negara Arab? Mana aksi dari mereka? Cukup perkataan mengutuk. Tunjukkan dukungan kepada Gaza."
Sementara para pelajar di Qatar melakukan boikot untuk tidak masuk ke kelas dan menggelar aksi unjuk rasa untuk dukungan terhadap Gaza.
Di Jordan, seorang anggota parlemen terlihat berbicara melalui mikrofon dan membakar bendera Israel sebelum berjalan ke tengah ruangan. Aksi ini juga mendapat aplaus dari rekan sesama anggota parlemen.
Mesir adalah negara yang paling banyak mendapat kritik dalam krisis ini. Para demonstran menilai, Mesir telah berdosa karena "telah menjual Palestina" dengan membina hubungan yang dekat dengan Israel dan Amerika Serikat. (okezone.com)
0 komentar :
Posting Komentar