Mantan dosen IPDN Inu Kencana mengungkapkan kecenderungan dari praja maupun alumni dari lembaga pendidikan pemerintahan dalam negeri itu sering terlibat tindakan kekerasan, penyimpangan seks, dan penyalahgunaan narkoba lantaran ada semacan pembiaran dan perlindungan dari pihak tertentu.
Dengan demikian tindakan menyimpang tersebut menjadi hal yang biasa dan wajar bagi kalangan di IPDN, sementara masyarakat justru menilainya aib dan tak sepatutnya.
"Kejadian penyimpangan seks, tindak kekerasan dan penyalagunaan narkoba bisa terjadi di mana saja. Tapi beda dengan di IPDN malah dilindungi," tandasnya saat berbincang dengan okezone via telepon Rabu, 3/12/2008) terkait kasus Lurah Angke yang menghamili ABG.
Sejak dulu, kata Inu, seks bebas atau pelacuran yang terjadi di kampus IPDN dipandang kejadian biasa saja. Maka wajar para tarunanya berani melakukan hal tercela itu. Parahnya, karakter tersebut terbawa ketika sudah memangku jabatan di pemerintahan.
Perbuatan Lurah Angke yang tak lain lulusan APDN menghamili ABG tentunya memancing kemarahan masyarakat. Bagi masyarakat perbuatan bejat itu tak pantas dilakukan seorang pejabat pemerintahan yang semestinya menjadi teladan, bukannya membikin aib.
"Ini konteksnya beda dengan pelacuran. Lurah yang menghamili ABG menurut masyarakat sangat tidak bermoral dan aneh atau tak biasa. Jadi wajar bila lantas masyarakat marah dan mendemo lurah itu agar dicopot dan dijatuhi sanksi berat," papar Inu.
Sumber: Okezone.com
Dengan demikian tindakan menyimpang tersebut menjadi hal yang biasa dan wajar bagi kalangan di IPDN, sementara masyarakat justru menilainya aib dan tak sepatutnya.
"Kejadian penyimpangan seks, tindak kekerasan dan penyalagunaan narkoba bisa terjadi di mana saja. Tapi beda dengan di IPDN malah dilindungi," tandasnya saat berbincang dengan okezone via telepon Rabu, 3/12/2008) terkait kasus Lurah Angke yang menghamili ABG.
Sejak dulu, kata Inu, seks bebas atau pelacuran yang terjadi di kampus IPDN dipandang kejadian biasa saja. Maka wajar para tarunanya berani melakukan hal tercela itu. Parahnya, karakter tersebut terbawa ketika sudah memangku jabatan di pemerintahan.
Perbuatan Lurah Angke yang tak lain lulusan APDN menghamili ABG tentunya memancing kemarahan masyarakat. Bagi masyarakat perbuatan bejat itu tak pantas dilakukan seorang pejabat pemerintahan yang semestinya menjadi teladan, bukannya membikin aib.
"Ini konteksnya beda dengan pelacuran. Lurah yang menghamili ABG menurut masyarakat sangat tidak bermoral dan aneh atau tak biasa. Jadi wajar bila lantas masyarakat marah dan mendemo lurah itu agar dicopot dan dijatuhi sanksi berat," papar Inu.
Sumber: Okezone.com
0 komentar :
Posting Komentar