Gara-gara gaji yang diterima dianggap tidak sesuai dengan beban kerja, para perawat di Queensland, Australia merasa bosan dengan profesi mulia itu. Sebagian perawat memilih banting setir... menjadi pelacur!
Demikian diberitakan The Courier-Mail seperti dilansir News.com.au, Senin (22/12/2008).
Seorang perawat berpengalaman mengungkapkan bagaimana dia dan setidaknya empat rekannya telah menemukan pekerjaan baru dengan bekerja di rumah bordil.
"Kami tak lagi bisa bekerja di lingkungan yang begitu kekurangan staf dan membuat stres," cetus perempuan yang cuma ingin disebut Jenna.
"Saya kerja berlebihan, digaji kecil dan sebuah kesalahan bisa menimbulkan gugatan jika saya menyebabkan kematian," ujar mantan perawat berpengalaman 10 tahun itu.
Ibu dua anak itu menuturkan, dirinya harus menyembunyikan pekerjaan barunya dari keluarganya. "Saya memakai seragam perawat untuk bekerja, saya bawa kartu ID rumah sakit saya. Tapi ketika saya akan bekerja, saya ganti pakaian. Yang lainnya juga melakukan hal yang sama dengan saya," kata Jenna.
Wakil Sekretaris Serikat Perawat Queensland, Beth Mohle mengatakan, pihaknya menyadari kalau sejumlah perawat meninggalkan pekerjaan mereka karena beban kerja dan kecapekan serta mengalami frustrasi.
"Survei tentang perilaku perawat yang dilakukan tahun lalu menemukan bahwa sebagian besar perawat suka merawat tapi membenci pekerjaan mereka," tutur Mohle.
Menteri Kesehatan Australia Stephen Robertson mengaku kecewa karena sebagian perawat di Queensland mencari pekerjaan alternatif. Padahal menurutnya, para perawat di Queensland termasuk yang bergaji tinggi di Australia. (detiknews.com)
0 komentar :
Posting Komentar