11 November 2008

PKS Jadikan Soeharto Guru Bangsa dan Pahlawan

"Terimakasih Guru Bangsa!
Terimakasih Pahlawan!
Kami akan melanjutkan langkah bersama PKS untuk Indonesia sejahtera!"



Video: Iklan PKS Jadikan Soeharto Guru Bangsa dan Pahlawan

Itulah potongan iklan terbaru Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyambut Hari Pahlawan 10 November. Untuk menggambarkan guru bangsa dan pahlawan yang dimaksud, iklan itu menampilkan foto tokoh-tokoh nasional.

Di urutan pertama, muncul foto Soekarno. Lalu Soeharto, Ahmad Dahlan, Hasyim Asy'ari, M Natsir, M Hatta, Jenderal Sudirman dan Bung Tomo.

Munculnya gambar Soeharto cukup mencuri perhatian. Sebab dari semua tokoh di atas hanya Soeharto saja yang belum mengantongi'sertifikat' pahlawan. Tahun lalu, pantas tidaknya Soeharto mendapat gelar pahlawan telah menjadi kontroversi.

Lalu mengapa PKS memasang foto penguasa Orba itu sebagai 'guru bangsa dan pahlawan?' PKS beralasan, presiden yang menjabat selama 32 tahun tersebut sebagai tokoh yang berbuat maksimal bagi bangsa Indonesia.

"Soekarno dan Soeharto sudah berbuat sebisa mereka bagi bangsa ini," kata Presiden PKS Tifatul Sembiring saat dikonfirmasi detikcom, Senin (10/11/2008) pukul 10.50 WIB.

Menurut Tifatul, Soeharto telah memberi kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan bangsa. Seperti tokoh nasional lainnya, ia adalah bagian dari sejarah bangsa ini yang patut dihargai.

"Dia juga bagian dari sejarah bangsa. Kita harus adil dalam mengevaluasi orang, masih ada kontribusinya bagi bangsa ini," jelas Tifatul.

Namun Tifatul juga tidak menampik adanya kesalahan-kesalahan yang dimiliki Soeharto selama memerintah. Oleh karena itu, munculnya Soeharto dalam iklan tersebut ia serahkan pada masyarakat untuk menilainya sebagai pahlawan atau tidak.

"Kita serahkan segala sesuatunya pada masyarakat untuk menilai," ujarnya.

Iklan PKS bertema hari pahlawan tersebut muncul di stasiun televisi nasional sejak Minggu kemarin. Menurut Tifatul, tujuan dibuatnya iklan tersebut adalah untuk kembali menggugah semangat kepahlawanan generasi muda. (detiknews)

0 komentar :

Tulisan Terkait: