Postur tubuh Amat Rahmat memang mungil, hanya sekitar 120 centimeter dan berat 27 kilogram. Dengan kondisi fisik seperti itu, sepintas Amat terlihat seperti anak-anak. Padahal usianya sudah lebih 40 tahun.
Ibarat pepatah lama "Kecil Sicabe Rawit, tapi rasanya ternyata lebih pedas dari cabe yang lebih besar" begitu juga dengan Amat, meski kondisi fisik kecil dan pendek, namun dia mampu mengemban tugas yang cukup berat. Ia adalah fasilitator kecamatan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). Amat bertugas menumbuhkan partisipasi dan kesadaran masyarakat miskin untuk tak lagi menjadi objek dalam penanggulangan kemiskinan.
Dengan mengendarai sepeda motor, setiap hari Amat berkeliling ke sejumlah desa di Majalengka, Jawa Barat. Ia membantu warga menyusun program pengentasan kemiskinan. Tak mengherankan jika pemerintah daerah dan Bank Dunia yang memfasilitasi PNPM menaruh kepercayaan terhadap Amat. Apalagi dari tangan Amat telah lahir hasil besar, seperti sentra kerajinan dan perkebunan bunga yang tentu saja telah memberikan penghasilan besar kepada warga.
Amat Rahmat telah membuktikan, keterbatasan fisik bukanlah menjadi halangan. Semangat dan kerelaan hati adalah hal terpenting untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
Ibarat pepatah lama "Kecil Sicabe Rawit, tapi rasanya ternyata lebih pedas dari cabe yang lebih besar" begitu juga dengan Amat, meski kondisi fisik kecil dan pendek, namun dia mampu mengemban tugas yang cukup berat. Ia adalah fasilitator kecamatan untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM). Amat bertugas menumbuhkan partisipasi dan kesadaran masyarakat miskin untuk tak lagi menjadi objek dalam penanggulangan kemiskinan.
Dengan mengendarai sepeda motor, setiap hari Amat berkeliling ke sejumlah desa di Majalengka, Jawa Barat. Ia membantu warga menyusun program pengentasan kemiskinan. Tak mengherankan jika pemerintah daerah dan Bank Dunia yang memfasilitasi PNPM menaruh kepercayaan terhadap Amat. Apalagi dari tangan Amat telah lahir hasil besar, seperti sentra kerajinan dan perkebunan bunga yang tentu saja telah memberikan penghasilan besar kepada warga.
Amat Rahmat telah membuktikan, keterbatasan fisik bukanlah menjadi halangan. Semangat dan kerelaan hati adalah hal terpenting untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat.
0 komentar :
Posting Komentar