07 November 2008

60 Persen Penduduk Indonesia Cacingan

Guru Besar Bidang Ilmu Parasitologi Klinik Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Prof Dr dr Teguh Wahju Sardjono menyatakan, sekitar 60 persen dari 220 juta penduduk Indonesia cacingan, dengan kerugian lebih dari Rp500 miliar atau setara dengan 20 juta liter darah per tahun.

"Angka prevalensi 60 persen itu, 21 persen di antaranya menyerang anak usia SD dan rata-rata kandungan cacing per orang enam ekor. Ini berpengaruh terhadap asupan karbohidrat dan gizi penderita," katanya di Malang, Jumat.

Ia mengakui, data tersebut diperoleh melalui survei dan penelitian yang dilakukan di beberapa provinsi pada tahun 2006. Namun, hasil penelitian sebelumnya (2002-2003), pada 40 SD di 10 provinsi menunjukkan prevalensi antara 2,2 persen hingga 96,3 persen.

Hanya saja, kata dosen Fakultas Kedokteran Unibraw itu, penyakit yang masuk kategori parasit tersebut, tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Padahal, kerugian akibat infeksi cacing tersebut cukup tinggi. apalagi kalau melihat kondisi masyarakat Indonesia yang lebih dari 30 juta jiwa berada dibawah garis kemiskinan.

Teguh mengatakan, pada kasus ringan, cacingan memang tidak menimbulkan gejala nyata Tetapi pada kasus-kasus infeksi berat bisa berakibat fatal. Ascaris pada cacing dapat bermigrasi ke organ lain yang menyebabkan peritonitis, akibat perforasi usus dan ileus obstruksi akibat bolus yang dapat berakhir dengan kematian.

Infeksi usus akibat cacingan, juga berakibat menurunnya status gizi penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga memudahkan terjadinya infeksi penyakit lain, termasuk HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria.

"Jenis penyakit parasit ini kecil sekali perhatiannya dari pemerintah bila dibandingkan dengan HIV/AIDS yang menyedot anggaran cukup besar, padahal semua bentuk penyakit sama pentingnya dan sikap masyarakat sendiri juga tak peduli terhadap penyakit jenis ini," katanya menambahkan (kompas)

0 komentar :

Tulisan Terkait: