Setelah sebelumnya ulang tahun pada 14 Oktober lalu. Suzanna, sang ratu film horor Indonesia telah berpulang. "Ratu Film Horor" itu meninggal dunia di kediamannya di Jalan Kebondalem II No.1 Magelang, Rabu (15/10) sekitar pukul 23.15 WIB, setelah lima tahun berjuang melawan penyakit diabetes yang dideritanya.
Kepergian ratu film horor ini masih meninggalkan misteri, karena dia tak ingin mayatnya dilihat banyak orang. Kabarnya hanya segelintir orang saja yang diizinkan melihat jenazah wanita yang gemar makan bunga melati ini.
Ya...... Memang tidak banyak yang tahu pasti terkait kabar kepergian ratu yang pernah dijuluki bom seks Indonesia ini. Bahkan, pemakaman yang dilakukan di pemakaman Giriloyo Magelang, Kamis (16/10), pukul 09.15 pagi tadi hanya dihadiri keluarga dekat. Tak ada wartawan, apalagi kalangan infotainment.
"Di saat seperti ini kita membutuhkan suasana yang tenang, takutnya kalau banyak orang malah ribet atau gimana-gimana," kata Clift Sangra, suami Suzanna, Kamis, 16/10/2008.
Meski begitu, Clift tidak melarang bila ada masyarakat yang ingin mendatangi makam istrinya.
"Kita dengan senang hati kalau memang ada yang mau datang ke makamnya. Kita tidak akan melarang," tuturnya.
Menurut kuasa hukum mendiang Suzanna, Bambang Catur SH yang dihubungi usai pemakaman mengatakan pihak keluarga, memang sengaja merahasiakan wafat dan proses pemakaman kepada pihak luar terutama infotainment.
Menurut Bambang, hal tersebut adalah salah satu wasiat yang disampaikan Suzanna sebelum wafat.
"Beliau juga minta agar pemakaman dilakukan secara sederhana," ujarnya.
Proses pemakaman sendiri hanya dihadiri kerabat dekat, tetangga suaminya, Clift Sangra dan Rahma (15), anak Suzanna buah pernikahannya dengan Clift.
Diceritakan Bambang, pemilik nama Suzanna Martha Frederika itu, meninggal tiba-tiba setelah sebelumnya mengalami sesak nafas.
"Tekanan darahnya tiba-tiba tiba drop, wajahnya pucat dan nafasnya tersengal-sengal," terang Bambang.
Melihat kondisi tersebut, pihak keluarga langsung memanggil dokter pribadi. Sayangnya, ajal lebih cepat menghampiri Suzanna.
"Kita belum sempat membawanya ke rumah sakit, karena almarhum sudah keburu tak tertolong, " ujar Bambang.
Sementara itu, produser film Shanker Bsc, yang merupakan produser film terakhir yang dibintangi Suzanna mengaku kaget dan telah mendapat `feeling` tentang kepergian Suzanna.
"Saya semalam dihubungi oleh anaknya. Meninggalnya tadi malam," kata Shanker ketika dihubungi melalui ponselnya.
Shanker merupakan produser di film terakhir Suzanna sebelum ia meninggal. Film Hantu Ambulance merupakan film terakhirnya yang rilis pada 21 Agustus lalu. Dalam film ini, Suzanna berperan sebagai nenek dari aktor Dimas Andrean.
Menurut Shanker, saat menjalani syuting film, Suzanna memang sudah sakit. Namun, ia tidak tahu pasti sakit apa yang di yang diderita oleh istri dari aktor Cliff Sangra itu.
Keterangan lain juga sempat diberikan oleh kerabat dekat Suzanna, Pendeta Alex. Menurutnya, pasca syuting film Hantu Ambulance, bintang film Beranak Dalam Kubur ini sempat sakit.
"Penyakit yang dulu, setelah itu ia sempat bolak-bolik ke luar negeri untuk check up. Hingga sekarang ini," katanya.
Disinggung soal kehadiran Kiki Maria, anak Suzanna yang sempat terlibat perseteruan dengan Clift beberapa waktu lalu, Bambang mengaku tak melihatnya saat proses pemakaman.
Menurut Bambang, Kiki tak pernah melakukan kontak lagi dengan Suzanna maupun Clift, setelah peristiwa tersebut. Malahan, pihak keluarga mengaku hingga saat ini mereka tak mengetahui persis keberadaan Kiki.
"Tapi saya tak tahu kalau Clift masih menyimpan (nomor-red) kontaknya. Hanya saja saya tak melihat selama pemakaman, " ujar Bambang.
Terhadap persoalan hukum yang sedang berjalan di pengadila, Bambang menegaskan bahwa kasus yang melibatkan Kiki dan Clift Sangra akan tetap berjalan.
"Bagi kami tak ada pengaruhnya dengan meninggalnya almarhum," tegas Bambang.
Sumber: Rileks.com
0 komentar :
Posting Komentar