"Dalam kapasitas saya sebagai pribadi sebagai Susilo Bambang Yudhoyono, mendengar semua ini tentu saya secara terus terang, jujur, bersedih," ujar Yudhoyono dalam jumpa pers di sekretariat negara, Jakarta, Rabu (29/10).
Yudhoyono mengaku harus menenangkan keluarga besarnya dengan status tersangka besannya. "Saya harus menenangkan keluarga besar besan saya, anak menantu saya, anak saya untuk hadapi semua ini dengan tetap tawakal dan tabah, sambil memohon ke hadirat Allah agar yang datang adalah keadilan yang sejati," kata Yudhoyono.
Sebagai pribadi, Presiden mengatakan, ia akan tetap melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Presiden menyatakan bahwa hukum dan keadilan harus ditegakkan.
"Kalau Pak Aulia Pohan bersama yang lain dianggap melakukan kesalahan dalam konteks ini, proses penegakan hukum harus ditegakkan. Saya tidak boleh mengintervensi, tidak boleh mencampuri. Seberapa besar kesalahan Pak Aulia Pohan nanti, apakah kesalahan pribadi atau kolektif, marilah kita serahkan sepenuhnya kepada proses penegakan hukum," ujar Presiden.
Presiden berharap, hal ini akan menjadi pemicu semangat bagi semua pihak untuk berbuat yang terbaik. "Saya sebagai pemimpin harus memelihara keadilan dalam diri saya dan ini berlaku bagi semua. Mudah-mudahan ini menjadi pemicu semangat kita semua, untuk melakukan sesuatu yang terbaik bagi negeri dan rakyat kita," kata Presiden. (kompas.com)
0 komentar :
Posting Komentar