Rekaman suara yang diduga milik Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Tilamuta, Rahmadi, yang berdurasi sekitar 30 menit, telah menghebohkan warga Gorontalo dalam beberapa hari terakhir.
Pasalnya, dalam rekaman percakapan melalui telepon seluler tersebut, berisi dialog antara seseorang yang mengaku Kajari serta seseorang yang diduga staf Pemerintah Kabupaten Gorontalo, mengenai permintaan uang suap.
Dalam rekaman itu, Kajari sempat mengatakan "Kasih tahu Pak Iwan, saya nggak dikasih uang juga nggak apa-apa. Saya bongkar nanti semua kasusnya, biar masuk semua masuk baru tahu siapa saya. Saya jengkel loh,". Sementara lawan bicaranya sesekali hanya mengucapkan, "Ya Pak".
Dalam percakapan selanjutnya, Kajari mengatakan lagi, "Apa sih susahnya ngeluarin duit. Ngasih 15 juta. Proyeknya miliar-miliaran. Handoyo kalau ngasih saya di bawah 50. Saya nggak akan terima dia. Kasih tahu dia. Dia sudah ngomong mau kasih 50 juta. Tapi kalau di bawah itu, saya tangkap dia nanti," ujarnya dengan nada geram.
Kajari juga sempat menjelek-jelekkan kinerja polisi dengan pernyataan, "Jangan baik sama polisi. Kejaksaan lebih hebat geberakannya dari polisi kalau soal korupsi. Kita lebih pintar dari polisi. Polisi itu bodoh semua," katanya.
Sumber: Inilah.com
Pasalnya, dalam rekaman percakapan melalui telepon seluler tersebut, berisi dialog antara seseorang yang mengaku Kajari serta seseorang yang diduga staf Pemerintah Kabupaten Gorontalo, mengenai permintaan uang suap.
Dalam rekaman itu, Kajari sempat mengatakan "Kasih tahu Pak Iwan, saya nggak dikasih uang juga nggak apa-apa. Saya bongkar nanti semua kasusnya, biar masuk semua masuk baru tahu siapa saya. Saya jengkel loh,". Sementara lawan bicaranya sesekali hanya mengucapkan, "Ya Pak".
Dalam percakapan selanjutnya, Kajari mengatakan lagi, "Apa sih susahnya ngeluarin duit. Ngasih 15 juta. Proyeknya miliar-miliaran. Handoyo kalau ngasih saya di bawah 50. Saya nggak akan terima dia. Kasih tahu dia. Dia sudah ngomong mau kasih 50 juta. Tapi kalau di bawah itu, saya tangkap dia nanti," ujarnya dengan nada geram.
Kajari juga sempat menjelek-jelekkan kinerja polisi dengan pernyataan, "Jangan baik sama polisi. Kejaksaan lebih hebat geberakannya dari polisi kalau soal korupsi. Kita lebih pintar dari polisi. Polisi itu bodoh semua," katanya.
Sumber: Inilah.com
1 komentar :
h h h, Kajari ngakui polisi goblok, karena nggak milih besar kecilnya duit. Nyang penting duit pasti di ambil. Kalo Jaksa pinternya milih-milih jumlah duit. Kalo dikit nggak mau, banyak baru mau.
Posting Komentar