Indonesia siap ikut ambil bagian di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Bukan sebagai salah satu tim peserta memang. Indonesia cuma kebagian peran sebagai pemasok cinderamata. Lumayan tapi kan?
Ketertarikan Afsel memakai produk Indonesia, khususnya barang-barang kerajinan dari Jawa Barat, terungkap pada kunjungan Duta Besar Afsel untuk Indonesia, Griffiths Mandla Memela di Gedung Sate Bandung, Senin (13/10/2008).
Memela yang diterima Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengaku sudah sejak lama tertarik memakai produk kreatif Jabar. Gayung bersambut, karena Heryawan merespon permintaan Afsel.
Menurut Heryawan, permintaan ini sangat relevan dengan kondisi Kota Bandung yang saat ini sedang berupaya mengembangkan industri kreatif. Kata Heryawan, "mereka mengaku tidak punya produk handycraft khas Afsel yang bagus. Jadi mereka hanya punya suvenir khas Eropa, karena memang hingga saat ini banyak bangssa Eropa yang menetap di sana."
Rencananya, akhir tahun ini Gubernur negara bagian Northwest Afsel-lokasi pembukaan Piala Dunia 2010--akan mengunjungi Jabar untuk meninjau kesiapan Kota Parahyangan. Jenis produk kerajinan apa saja yang akan dipesan Afsel, baru akan dibahas saat kunjungan nanti.
Heryawan berharap, pada saat kunjungan, teman-teman dari industri kreatif Jabar bisa memberikan produksi terbaiknya untuk dipresentasikan. "Saya kira ini benar-benar keuntungan buat Jabar. Di �saat kita sulit untuk mengembangkan usaha kecil menengah, kita malah mendapat penawaran. Ini kesempatan emas buat UKM kita," sambut Heryawan.
Pemerintah Afsel memang sudah sejak lama tertarik dengan industri kreatif Jabar. Bahkan, risetnya sudah dilakukan sejak negara yang pernah dikungkung politik Apartheid itu diputuskan menjadi tuan rumah Piala Dunia.
"Industri kreatif Indonesia sangat beragam. Karenanya kami ingin suvenir Piala Dunia didatangkan dari Indonesia terutama Jawa Barat. Indonesia punya budaya etnik yang sangat banyak dan etnik Jabar punya kedekatan dengan budaya Afrika, terutama penggunaan bahan-bahan suvenir yang diambil dari bahan-bahan alam," kata Memela.
"Saat ini dunia sedang mengalami multikrisis. Maka, kerjasama antarnegara harus dilakukan untuk mengatasi problem keuangan dunia, yang dampaknya terasa hampir di semua negara seperti Afsel, yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Piala Dunia," terangnya.
Ketertarikan Afsel memakai produk Indonesia, khususnya barang-barang kerajinan dari Jawa Barat, terungkap pada kunjungan Duta Besar Afsel untuk Indonesia, Griffiths Mandla Memela di Gedung Sate Bandung, Senin (13/10/2008).
Memela yang diterima Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, mengaku sudah sejak lama tertarik memakai produk kreatif Jabar. Gayung bersambut, karena Heryawan merespon permintaan Afsel.
Menurut Heryawan, permintaan ini sangat relevan dengan kondisi Kota Bandung yang saat ini sedang berupaya mengembangkan industri kreatif. Kata Heryawan, "mereka mengaku tidak punya produk handycraft khas Afsel yang bagus. Jadi mereka hanya punya suvenir khas Eropa, karena memang hingga saat ini banyak bangssa Eropa yang menetap di sana."
Rencananya, akhir tahun ini Gubernur negara bagian Northwest Afsel-lokasi pembukaan Piala Dunia 2010--akan mengunjungi Jabar untuk meninjau kesiapan Kota Parahyangan. Jenis produk kerajinan apa saja yang akan dipesan Afsel, baru akan dibahas saat kunjungan nanti.
Heryawan berharap, pada saat kunjungan, teman-teman dari industri kreatif Jabar bisa memberikan produksi terbaiknya untuk dipresentasikan. "Saya kira ini benar-benar keuntungan buat Jabar. Di �saat kita sulit untuk mengembangkan usaha kecil menengah, kita malah mendapat penawaran. Ini kesempatan emas buat UKM kita," sambut Heryawan.
Pemerintah Afsel memang sudah sejak lama tertarik dengan industri kreatif Jabar. Bahkan, risetnya sudah dilakukan sejak negara yang pernah dikungkung politik Apartheid itu diputuskan menjadi tuan rumah Piala Dunia.
"Industri kreatif Indonesia sangat beragam. Karenanya kami ingin suvenir Piala Dunia didatangkan dari Indonesia terutama Jawa Barat. Indonesia punya budaya etnik yang sangat banyak dan etnik Jabar punya kedekatan dengan budaya Afrika, terutama penggunaan bahan-bahan suvenir yang diambil dari bahan-bahan alam," kata Memela.
"Saat ini dunia sedang mengalami multikrisis. Maka, kerjasama antarnegara harus dilakukan untuk mengatasi problem keuangan dunia, yang dampaknya terasa hampir di semua negara seperti Afsel, yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan Piala Dunia," terangnya.
0 komentar :
Posting Komentar