14 Oktober 2008

Inilah Kelapa Dengan Kualitas Terbaik Indonesia

Kelapa "Bojong Bulat" dari Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY, akan dilepas sebagai varietas unggul. Varietas itu diklaim sebagai tanaman penghasil buah kelapa dengan kualitas terbaik di Indonesia.

Sekretaris Tim Penyusun Pelepasan Varietas Kelapa Dinas Kehutanan dan Perkebunan DIY Hardiyanto mengatakan pihaknya bersama Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dari Departemen Pertanian berencana melepas kelapa "Bojong Bulat" sebagai varietas unggul melalui sidang penetapan pelepasan varietas yang berlangsung akhir November mendatang di Jakarta.
Sebelumnya, kelapa "Bojong Bulat" sudah melalui berbagai uji laboratorium.

Hasil uji memperlihatkan bahwa tanaman asli dari Desa Bojong, Kecamatan Panjatan, Kulon Progo, ini memiliki banyak keunggulan dibanding kelapa jenis lain. Keunggulan varietas ini terutama terletak pada kualitas buah. Dalam keadaan masak, ketebalan daging buah kelapa "Bojong Bulat" bisa mencapai lebih dari 1,26 sentimeter, dengan total berat daging buah mencapai 500 gram.

Tebalnya daging buah menjadikan kelapa berwarna hijau kekuningan ini kaya kandungan minyak, sekitar 68 persen, atau nyaris dua kali lipat dari kadar minyak kelapa jenis lain. Dengan begitu, kelapa "Bojong Bulat" amat potensial menjadi komoditas perdagangan dengan nilai ekonomis tinggi.

"Selain itu, produktivitas kelapa Bojong Bulat juga cukup baik. Satu pohon mampu menghasilkan 80-120 kelapa per tahun," ujar Hardiyanto, Senin (13/10), di Wates.
Ia melanjutkan, sebenarnya pada tahun 1992 pemerintah pusat pernah melakukan penelitian terhadap berbagai jenis kelapa unggul di DIY. Saat itu, kelapa "Bojong Bulat" sudah diketahui sebagai yang paling unggul, tapi tidak ada tindak lanjut dari hasil penelitian tersebut.

Barulah pada tahun 2000, penelitian kelapa diteruskan secara lebih rinci, dan baru selesai di tahun 2007. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa terdapat beberapa jenis kelapa unggul di Kabupaten Kulon Progo dan Bantul, DIY. Walaupun begitu, kelapa "Bojong Bulat" diketahui tetap menjadi yang terunggul, bahkan tidak hanya di lingkup DIY saja, melainkan juga secara nasional.

"Kami kemudian merasa perlu untuk melindungi varietas ini sebelum diakui daerah lain. Dengan demikian, varietas tidak bisa sembarangan diperdagangkan," kata Hardiyanto.

Sumber: Kompas

0 komentar :

Tulisan Terkait: