Film Laskar Pelangi karya sutradara muda Riri Riza yang fenomenal itu akhirnya bernasib sama dengan film-film laris lain, dibajak secara semena-mena.
Barang bajakan itu beredar sedemikian rupa di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Malang dan lain-lain.
Di Surabaya, menemukan VCD Laskar Pelangi yang diputar perdana 24 September itu memang tidak gampang. Ini setelah Satpol PP dan polisi gencar merazia.
Namun berdasarkan informasi salah satu calo VCD di kawasan Tunjungan, VCD bajakan Laskar Pelangi memang ada dan dibanderol Rp 45.000. Namun itu bukan harga pas, alias bisa ditawar.
Sayangnya, sang penjual VCD - yang kerap disebut jago mbajak, Rabu (15/10) siang itu, tidak berjualan.
“Dia biasanya jualan di deretan tengah. Harga Rp 45.000. Tapi dia sekarang tidak karena ada obrakan di mana-mana, dia takut ditangkap polisi,” kata calo yang tidak mau disebut namanya itu. Pria bertubuh gempal dan berkulit gelap ini mengatakan VCD Laskar Pelangi memang masih susah dicari mengingat polisi saat ini ikut memburu. “Ada VCD Laskar Pelangi semi orisinal, harganya cuma Rp 90.000. Kalau beli di toko resmi bisa Rp 150.000,” ujarnya meyakinkan.
Namun yang disebut calo itu sebagai VCD semi orisinal itu agak meragukan, meski sudah ditempeli label PPN. Diduga VCD Laskar Pelangi ini aspal (asli tapi palsu), produk asli tapi tidak dijual lewat jalur distribusi resmi. Apalagi si calo mengatakan harga itu boleh ditawar. “Wis pas-e piro (pasnya berapa). Saya kasih Rp 75.000, mau? Beli berapa sih?” lanjutnya merayu.
Surya mengurungkan niat setelah tawaran terendah di angka Rp 40.000 ditolaknya. “Nggak bisa kalau segitu. Ini kan semi orisinal. Ambil langsung dari grosirnya,” katanya. Pria itu enggan menjawab ketika ditanya di mana grosir yang dimaksud.
Sementara itu, salah satu stan penjual VCD di Plaza Surabaya lantai 2 juga tidak berani buka. Seorang petugas keamanan menyebut, stan itu menjual VCD murah dan sering diserbu pembeli. Diduga, VCD Laskar Pelangi yang dijual di situ produk bajakan. “Mungkin orangnya takut buka karena di boulevard WTC di bawah sedang ada razia PKL,” pungkasnya.
Lain di Surabaya, lain pula di Malang. Ketika ribuan orang rela berlama-lama mengantre tiket Laskar Pelangi, sebagian lain ongkang-ongkang kaki menonton film yang sama di warnet. Tak perlu heran, tak sedikit warnet di Malang yang menyediakan film Laskar Pelangi secara gratis.
Dari penelurusan Surya, di beberapa warnet di Kawasan Dinoyo, film ini bisa dinikmati secara bebas sejak 27 September lalu. Pelanggan tidak perlu menunggu proses unduh berjam-jam, karena film itu sudah tersedia di server warnet.
“Jangankan film Laskar Pelangi, film barat yang belum tayang di bioskop pun sudah bisa dinikmati di warnet. Biasanya film itu merupakan hasil download-an pengguna warnet sebelumnnya, karena dia ingin mengkopi, maka file harus disimpan dulu di server warnet,” ungkap Vira, mahasiswa salah satu PTS yang sering berburu film baru di warnet kawasan Dinoyo, Rabu (15/10).
Sayangnya hasil download Laskar Pelangi tak sebagus film barat. Saat menikmati film Laskar Pelangi itu, suara dan gambar yang muncul terkadang tak jelas. Bahkan di beberapa adegan seperti adegan Ikal bertemu wanita pujaannya pertama kali, terdengar suara teriakan kecil yang cukup menganggu kenyamanan menontonnya.
“Tampaknya film itu sengaja direkam ulang, bahkan beberapa kali gambarnya tampak tidak fokus. Tetapi saya pun tak tahu siapa yang mengedarkannya,” kata Vira.
Di sebuah warnet di kawasan Dieng, kualitas film Laskar Pelangi-nya lebih bagus. Namun tak semua pelanggan bisa mengakses, karena harus menjadi member. Member dalam hal ini tidak perlu menggunakan kartu khusus, tetapi harus dikenal dan dipercaya pengelolanya.
Produk bajakan Laskar Pelangi yang beredar bukan cuma film, tetapi juga soundtrack yang dimainkan band Nidji dengan judul sama, Laskar Pelangi. Di Pangkalpinang, VCD/DVD soundtrack ini bisa dinikmati sejak Minggu (12/10), setelah ditulari para pembajak di Jakarta.
"CD/DVD lagu Laskar Pelangi itu menayangkan secara sekilas video klip film Laskar Pelangi,sehingga laris terjual karena diminati masyarakat yang ingin menonton film Laskar Pelangi," ujar Anton, seorang pedagang VCD di Pangkalpinang.
Anton mengatakan,CD/DVD lagu Laskar Pelangi bajakan sudah beredar sejak Minggu (12/10) dari Jakarta sedangkan VCD/DVD film Laskar Pelangi belum ada. "Sekitar 100 keping CD lagu Laskar Pelangi sudah habis terjual dengan harga Rp 5.000 per keping dan peminatnya rata-rata pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa," ujarnya.
Agaknya itu pun belum cukup. Jauh sebelum film beredar, tretralogi Laskar Pelangi, empat novel karya Andrea Hirata yang menjadi dasar pembuatan film itu pun sudah dibajak. Di Jakarta, buku bajakan itu punya kualitas yang nyaris sama dengan aslinya. Kualitas sampul dan kertas isinya sama baik, namun desain sampul depan lebih buram. Soal harga pun terpaut jauh. Misalnya, buku I yang asli dijual Rp 68.000, edisi bajakan hanya Rp 35.000.
Sayangnya, para insan yang terlibat dalam pembuatan film ini, seperti sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana tidak bisa dihubungi untuk mengonfirmasikan pembajakan ini. Nomor ponsel Mira tidak diangkat meski dipanggil beberapa kali dan SMS pun tidak dibalas
Sumber: surya.co.id
Barang bajakan itu beredar sedemikian rupa di sejumlah kota seperti Jakarta, Surabaya, Malang dan lain-lain.
Di Surabaya, menemukan VCD Laskar Pelangi yang diputar perdana 24 September itu memang tidak gampang. Ini setelah Satpol PP dan polisi gencar merazia.
Namun berdasarkan informasi salah satu calo VCD di kawasan Tunjungan, VCD bajakan Laskar Pelangi memang ada dan dibanderol Rp 45.000. Namun itu bukan harga pas, alias bisa ditawar.
Sayangnya, sang penjual VCD - yang kerap disebut jago mbajak, Rabu (15/10) siang itu, tidak berjualan.
“Dia biasanya jualan di deretan tengah. Harga Rp 45.000. Tapi dia sekarang tidak karena ada obrakan di mana-mana, dia takut ditangkap polisi,” kata calo yang tidak mau disebut namanya itu. Pria bertubuh gempal dan berkulit gelap ini mengatakan VCD Laskar Pelangi memang masih susah dicari mengingat polisi saat ini ikut memburu. “Ada VCD Laskar Pelangi semi orisinal, harganya cuma Rp 90.000. Kalau beli di toko resmi bisa Rp 150.000,” ujarnya meyakinkan.
Namun yang disebut calo itu sebagai VCD semi orisinal itu agak meragukan, meski sudah ditempeli label PPN. Diduga VCD Laskar Pelangi ini aspal (asli tapi palsu), produk asli tapi tidak dijual lewat jalur distribusi resmi. Apalagi si calo mengatakan harga itu boleh ditawar. “Wis pas-e piro (pasnya berapa). Saya kasih Rp 75.000, mau? Beli berapa sih?” lanjutnya merayu.
Surya mengurungkan niat setelah tawaran terendah di angka Rp 40.000 ditolaknya. “Nggak bisa kalau segitu. Ini kan semi orisinal. Ambil langsung dari grosirnya,” katanya. Pria itu enggan menjawab ketika ditanya di mana grosir yang dimaksud.
Sementara itu, salah satu stan penjual VCD di Plaza Surabaya lantai 2 juga tidak berani buka. Seorang petugas keamanan menyebut, stan itu menjual VCD murah dan sering diserbu pembeli. Diduga, VCD Laskar Pelangi yang dijual di situ produk bajakan. “Mungkin orangnya takut buka karena di boulevard WTC di bawah sedang ada razia PKL,” pungkasnya.
Lain di Surabaya, lain pula di Malang. Ketika ribuan orang rela berlama-lama mengantre tiket Laskar Pelangi, sebagian lain ongkang-ongkang kaki menonton film yang sama di warnet. Tak perlu heran, tak sedikit warnet di Malang yang menyediakan film Laskar Pelangi secara gratis.
Dari penelurusan Surya, di beberapa warnet di Kawasan Dinoyo, film ini bisa dinikmati secara bebas sejak 27 September lalu. Pelanggan tidak perlu menunggu proses unduh berjam-jam, karena film itu sudah tersedia di server warnet.
“Jangankan film Laskar Pelangi, film barat yang belum tayang di bioskop pun sudah bisa dinikmati di warnet. Biasanya film itu merupakan hasil download-an pengguna warnet sebelumnnya, karena dia ingin mengkopi, maka file harus disimpan dulu di server warnet,” ungkap Vira, mahasiswa salah satu PTS yang sering berburu film baru di warnet kawasan Dinoyo, Rabu (15/10).
Sayangnya hasil download Laskar Pelangi tak sebagus film barat. Saat menikmati film Laskar Pelangi itu, suara dan gambar yang muncul terkadang tak jelas. Bahkan di beberapa adegan seperti adegan Ikal bertemu wanita pujaannya pertama kali, terdengar suara teriakan kecil yang cukup menganggu kenyamanan menontonnya.
“Tampaknya film itu sengaja direkam ulang, bahkan beberapa kali gambarnya tampak tidak fokus. Tetapi saya pun tak tahu siapa yang mengedarkannya,” kata Vira.
Di sebuah warnet di kawasan Dieng, kualitas film Laskar Pelangi-nya lebih bagus. Namun tak semua pelanggan bisa mengakses, karena harus menjadi member. Member dalam hal ini tidak perlu menggunakan kartu khusus, tetapi harus dikenal dan dipercaya pengelolanya.
Produk bajakan Laskar Pelangi yang beredar bukan cuma film, tetapi juga soundtrack yang dimainkan band Nidji dengan judul sama, Laskar Pelangi. Di Pangkalpinang, VCD/DVD soundtrack ini bisa dinikmati sejak Minggu (12/10), setelah ditulari para pembajak di Jakarta.
"CD/DVD lagu Laskar Pelangi itu menayangkan secara sekilas video klip film Laskar Pelangi,sehingga laris terjual karena diminati masyarakat yang ingin menonton film Laskar Pelangi," ujar Anton, seorang pedagang VCD di Pangkalpinang.
Anton mengatakan,CD/DVD lagu Laskar Pelangi bajakan sudah beredar sejak Minggu (12/10) dari Jakarta sedangkan VCD/DVD film Laskar Pelangi belum ada. "Sekitar 100 keping CD lagu Laskar Pelangi sudah habis terjual dengan harga Rp 5.000 per keping dan peminatnya rata-rata pelajar SD, SMP, SMA dan mahasiswa," ujarnya.
Agaknya itu pun belum cukup. Jauh sebelum film beredar, tretralogi Laskar Pelangi, empat novel karya Andrea Hirata yang menjadi dasar pembuatan film itu pun sudah dibajak. Di Jakarta, buku bajakan itu punya kualitas yang nyaris sama dengan aslinya. Kualitas sampul dan kertas isinya sama baik, namun desain sampul depan lebih buram. Soal harga pun terpaut jauh. Misalnya, buku I yang asli dijual Rp 68.000, edisi bajakan hanya Rp 35.000.
Sayangnya, para insan yang terlibat dalam pembuatan film ini, seperti sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana tidak bisa dihubungi untuk mengonfirmasikan pembajakan ini. Nomor ponsel Mira tidak diangkat meski dipanggil beberapa kali dan SMS pun tidak dibalas
Sumber: surya.co.id
0 komentar :
Posting Komentar