14 September 2008

Ingin Balik ke Masa SMA, Ibu Curi Identitas Anaknya

Masa-masa SMA adalah masa-masa terindah dalam kehidupan remaja. Tak heran jika berbagai kenangan selama masa-masa itu tetap lekat di ingatan meski telah lama berlalu. Namun, kenangan-kenangan macam itu tentu tidak dimiliki oleh setiap orang. Banyak pula jumlah mereka yang ternyata tidak mempunyai kenangan pada masa SMA. Mungkin Wendy Brown salah satunya.


Namun, berbeda dengan yang lain, Wendy begitu terobsesi dengan masa remajanya yang telah berlalu. Pada usianya yang telah menginjak 33 tahun dan mempunyai seorang putri berusia 15 tahun mimpinya untuk kembali ke masa itu makin besar.

Puncaknya adalah ketika Wendy nekat menggunakan identitas sang anak untuk mendaftar di sebuah sekolah menengah atas dan bahkan ikutan mendaftar untuk menjadi anggota tim pemandu sorak. Kebetulan Wendy tak tinggal bersama anaknya. Putrinya itu tinggal dengan neneknya di Nevada.

Kondisi itu memungkinkan Wendy "mencuri" semua identitas anaknya untuk meraih mimpinya tadi. Semua kisah ini tertuang dalam laporan dugaan tindak kriminal yang diserahkan kepada pejabat setempat yang menuntutnya atas kasus pencurian identitas tersebut.

Menurut laporan tersebut, Wendy diduga ingin meraih ijazah sekolah menengah atas, sekaligus menjadi tim pemandu sorak karena tak mempunyai masa remaja dan ada sebagian perjalanan hidupnya yang "hilang".

Kabarnya, Wendy sempat datang pada sesi latihan pemandu sorak dan menghadiri acara pesta kolam di rumah pelatih pemandu soraknya. Gilanya lagi, Wendy sempat menyerahkan cek senilai 134 dollar AS untuk keperluan pembelian seragam pemandu sorak kepada pelatih di Ashwaubenin High School. Namun, ternyata cek itu ditolak oleh pihak bank.

Seorang karyawan sekolah Kim Demeny dalam kesaksiannya mengatakan, Wendy memang bergaya bak anak remaja, tapi ia terlihat sangat pemalu. Meski penampilannya lebih tua dari remaja-remaja di sekolah itu, Demeny mengaku terkecoh dengan gaya Wendy yang memang mirip dengan gaya anak-anak SMA.

Sementara itu, pengawas pendidikan di SMA ini mengaku mulai melakukan penyelidikan karena Wendy hanya sekolah pada hari pertama minggu lalu. Selebihnya ia tak pernah hadir lagi. Kemudian didapati bahwa Wendy telah pernah terdaftar di Pahrump Valley High School.

Atas ulahnya ini, Wendy terancam hukuman enam tahun penjara dan denda 10.000 dollar AS. Sayangnya, tak ada nama pengacara untuk Wendy yang tertulis dalam berkas tersebut. Sementara itu, nomor telepon Wendy tak berhasil ditemukan. Ada-ada saja....

Sumber: www.kompas.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: