Para ilmuwan berhasil memperoleh gambar sebuah planet di luar sistem tata surya yang mengorbit pada satu bintang yang sangat mirip dengan matahari.
Hampir dari semua planet di luar tata surya yang berhasil ditemukan dideteksi dengan menggunakan metode tak langsung, seperti perubahan yang diamati pada satu bintang ketika satu planet mengorbit secara langsung di depannya dari perspektif Bumi.
Namun dalam temuan yang diumumkan Senin, ilmuwan University of Toronto mengatakan mereka menggunakan teleskop Gemini North di Mauna Kea, Hawaii, untuk mengambil gambar langsung planet tersebut, yang ukurannya seperti planet Jupiter tapi dengan massa delapan kali lipat dan jauh lebih panas.
Planet tersebut dan bintang yang kelihatannya mengorbitnya terletak di Galaksi Bima Sakti kita sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi, demikian keterangan para ilmuwan tersebut.
"Selalu menjadi tujuan untuk mengambil gambar satu planet di sekitar bintang lain. Tantangannya, tentu saja, ialah semua planet jauh lebih cerah daripada bintang," kata Ray Jayawardhana, salah seorang ilmuwan, dalam suatu wawancara telepon.
Dari semua planet luar matahari yang diketahui, planet yang satu ini mengorbit paling jauh dari bintangnya. Planet tersebut berada sekitar 11 kali lebih jauh dari bintangnya dibandingkan dengan Neptune, planet terjauh dari tata surya, kata para ilmuwan itu.
Mereka mengatakan mereka berusaha mengkonfirmasi bahwa planet tersebut tentu saja mengorbit bintang itu saat muncul, tapi mungkin diperlukan waktu hingga dua tahun untuk memperoleh data itu.
"Bintang tersebut sangat khas. Itu seperti matahari, hanya lebih muda. Tetapi planet tersebut sangat tak biasa. itu seperti ujung massa semua planet luar matahari yang sejauh ini ditemukan. Dan itu juga sanagat jauh dari bintang kita," kata Jayawardhana.
Sebelumnya, satu-satunya planet atau objek serupa yang telah secara langsung tergambar di luar sistem tata surya baik yang mengambang bebas di udara dan tak mengorbit satu bintang, atau mengorbit lintasan kecil coklat, bintang gagal yang tak mencapai massa yang diperlukan untuk menyulut fusi nuklir yang khas bagi satu bintang.
Jayawardhana mengatakan para ilmuwan memiliki bukti mengenai keberadaan air dan karbon monoksida di atmosfir planet itu. Planet tersebut diduga bukan calon yang baik bagi kehidupan khusus di satu wilayah karena planet itu kelihatan sebagai gas raksasa, suatu jenis planet yang tak dapat dihuni, dan karena usianya sangat muda.
Bintang tersebut dipandang sebagai baru lahir, dan terbentuk sekitar lima juta tahun lalu. Saat ini matahari berusia sekitar 4,5 miliar tahun.
Sumber: mediaindonesia
Namun dalam temuan yang diumumkan Senin, ilmuwan University of Toronto mengatakan mereka menggunakan teleskop Gemini North di Mauna Kea, Hawaii, untuk mengambil gambar langsung planet tersebut, yang ukurannya seperti planet Jupiter tapi dengan massa delapan kali lipat dan jauh lebih panas.
Planet tersebut dan bintang yang kelihatannya mengorbitnya terletak di Galaksi Bima Sakti kita sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi, demikian keterangan para ilmuwan tersebut.
"Selalu menjadi tujuan untuk mengambil gambar satu planet di sekitar bintang lain. Tantangannya, tentu saja, ialah semua planet jauh lebih cerah daripada bintang," kata Ray Jayawardhana, salah seorang ilmuwan, dalam suatu wawancara telepon.
Dari semua planet luar matahari yang diketahui, planet yang satu ini mengorbit paling jauh dari bintangnya. Planet tersebut berada sekitar 11 kali lebih jauh dari bintangnya dibandingkan dengan Neptune, planet terjauh dari tata surya, kata para ilmuwan itu.
Mereka mengatakan mereka berusaha mengkonfirmasi bahwa planet tersebut tentu saja mengorbit bintang itu saat muncul, tapi mungkin diperlukan waktu hingga dua tahun untuk memperoleh data itu.
"Bintang tersebut sangat khas. Itu seperti matahari, hanya lebih muda. Tetapi planet tersebut sangat tak biasa. itu seperti ujung massa semua planet luar matahari yang sejauh ini ditemukan. Dan itu juga sanagat jauh dari bintang kita," kata Jayawardhana.
Sebelumnya, satu-satunya planet atau objek serupa yang telah secara langsung tergambar di luar sistem tata surya baik yang mengambang bebas di udara dan tak mengorbit satu bintang, atau mengorbit lintasan kecil coklat, bintang gagal yang tak mencapai massa yang diperlukan untuk menyulut fusi nuklir yang khas bagi satu bintang.
Jayawardhana mengatakan para ilmuwan memiliki bukti mengenai keberadaan air dan karbon monoksida di atmosfir planet itu. Planet tersebut diduga bukan calon yang baik bagi kehidupan khusus di satu wilayah karena planet itu kelihatan sebagai gas raksasa, suatu jenis planet yang tak dapat dihuni, dan karena usianya sangat muda.
Bintang tersebut dipandang sebagai baru lahir, dan terbentuk sekitar lima juta tahun lalu. Saat ini matahari berusia sekitar 4,5 miliar tahun.
Sumber: mediaindonesia
1 komentar :
Saya sangat bangga kepada para iLmuwan yg ada dibeLahan bumi ini,terutama para iLmuwan indonesia.mereka seLaLu berusaha mengembangkan iLmu2 berdasarkan astroLogi yg kita tdk akan pernah tw sampai dimana seisi aLam semesta kita.
Posting Komentar