Barangkali ini juga mesti diperhatikan dua kandidat capres Amerika Serikat yang tengah bersaing, Barack Obama dan John McCain. Belakangan, ada kecenderungan peningkatan warga negara itu depresi dan ingin bunuh diri.
Itu terlihat dari jumlah panggilan ke hot line pencegahan bunuh diri milik pemerintah yang setiap tahun selalu meningkat. Saat pertama diluncurkan pada Januari 2005, jumlah panggilan yang masuk National Suicide Prevention Lifeline baru mencapai 1.500.
Tapi, bulan lalu saja jumlah panggilan yang masuk mencapai 47 ribu kali. Direktur program tersebut, Dr John Draper, mengatakan bahwa jumlah panggilan ke hot line 1-800-237-TALK itu rata-rata naik sepuluh persen tiap bulan. "Akhir tahun lalu jumlah yang masuk mencapai 500 ribu panggilan," ujarnya.
Namun, Draper menyatakan, meningkatnya pertumbuhan panggilan itu tidak serta merta berkorelasi dengan meroketnya jumlah orang yang sedang dalam tekanan psikologis. "Banyak orang menelepon secara konsisten setelah adanya promosi di televisi," ucapnya.
Pada 2005, terjadi lebih dari 32.600 bunuh diri di AS. Humas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Gail Hayes menerangkan, antara 2003-2005, secara rata-rata, angka bunuh diri di AS cukup stabil.
Sasaran usia hot line tersebut adalah orang-orang muda. Karena itu, sejak dua tahun lalu, hot line pencegahan bunuh diri itu juga disosialisasikan melalui internet seperti ke situs MySpace, Facebook, dan YouTube. Sponsor lifeline tersebut, Substance Abuse and Mental Health Services Administration, menjelaskan cara kerja hot line tersebut. Yakni, bila ada yang menyebutkan bunuh diri dalam posting mereka, Help.com bakal menerima dan merespons secara otomatis dari lifeline, lalu menyeru mereka menghubungi nomor hot line.
Sementara itu, di Tiongkok, bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor lima mereka yang berusia produktif, 15-34 tahun. Bunuh diri hanya kalah dari sakit jantung, kanker, penyakit yang terkait dengan pernapasan, dan kematian karena kecelakaan. Asosiasi Kesehatan Mental Tiongkok memaparkan, dalam dua menit ada satu kasus bunuh diri dan delapan percobaan bunuh diri. Kematian karena bunuh diri mencapai 250 ribu per tahun.
Wakil Presiden Rumah Sakit Hoilongguan Beijing Yang Fude, spesialis kesehatan mental, mengatakan bahwa Tiongkok merupakan negara dengan korban bunuh diri terbanyak di dunia, terutama wanita. "Tiongkok juga termasuk satu di antara beberapa negara dengan angka bunuh diri kebanyakan dari para urban," ucapnya kepada China Daily.
Sumber: www.batampos.co.id
Itu terlihat dari jumlah panggilan ke hot line pencegahan bunuh diri milik pemerintah yang setiap tahun selalu meningkat. Saat pertama diluncurkan pada Januari 2005, jumlah panggilan yang masuk National Suicide Prevention Lifeline baru mencapai 1.500.
Tapi, bulan lalu saja jumlah panggilan yang masuk mencapai 47 ribu kali. Direktur program tersebut, Dr John Draper, mengatakan bahwa jumlah panggilan ke hot line 1-800-237-TALK itu rata-rata naik sepuluh persen tiap bulan. "Akhir tahun lalu jumlah yang masuk mencapai 500 ribu panggilan," ujarnya.
Namun, Draper menyatakan, meningkatnya pertumbuhan panggilan itu tidak serta merta berkorelasi dengan meroketnya jumlah orang yang sedang dalam tekanan psikologis. "Banyak orang menelepon secara konsisten setelah adanya promosi di televisi," ucapnya.
Pada 2005, terjadi lebih dari 32.600 bunuh diri di AS. Humas Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Gail Hayes menerangkan, antara 2003-2005, secara rata-rata, angka bunuh diri di AS cukup stabil.
Sasaran usia hot line tersebut adalah orang-orang muda. Karena itu, sejak dua tahun lalu, hot line pencegahan bunuh diri itu juga disosialisasikan melalui internet seperti ke situs MySpace, Facebook, dan YouTube. Sponsor lifeline tersebut, Substance Abuse and Mental Health Services Administration, menjelaskan cara kerja hot line tersebut. Yakni, bila ada yang menyebutkan bunuh diri dalam posting mereka, Help.com bakal menerima dan merespons secara otomatis dari lifeline, lalu menyeru mereka menghubungi nomor hot line.
Sementara itu, di Tiongkok, bunuh diri merupakan penyebab kematian nomor lima mereka yang berusia produktif, 15-34 tahun. Bunuh diri hanya kalah dari sakit jantung, kanker, penyakit yang terkait dengan pernapasan, dan kematian karena kecelakaan. Asosiasi Kesehatan Mental Tiongkok memaparkan, dalam dua menit ada satu kasus bunuh diri dan delapan percobaan bunuh diri. Kematian karena bunuh diri mencapai 250 ribu per tahun.
Wakil Presiden Rumah Sakit Hoilongguan Beijing Yang Fude, spesialis kesehatan mental, mengatakan bahwa Tiongkok merupakan negara dengan korban bunuh diri terbanyak di dunia, terutama wanita. "Tiongkok juga termasuk satu di antara beberapa negara dengan angka bunuh diri kebanyakan dari para urban," ucapnya kepada China Daily.
Sumber: www.batampos.co.id
0 komentar :
Posting Komentar