“Tahun lalu, saya menyatakan siap untuk berdebat dengan Bush. Tapi sekarang masa jabatan Bush hampir habis dan debat itu tidak akan membawa pengaruh bagi masa depan kami dan hubungan Iran-AS,” kata Ahmadinejad.
Salah satu ciri negara beradab dan demokratis adalah menyelesaikan persoalan dengan musyawarah, meski harus beradu argumentasi dan bukan dengan kekerasan. Inilah yang ingin ditunjukkan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad terhadap pimpinan negara AS, negara yang cenderung memilih jalan ‘kekerasan’ dan memusuhi Iran.
Untuk itu, ia menantang para kandidat presiden AS, Barack Obama dan John McCain untuk melakukan debat terbuka selama kunjungannya ke New York. “Saya siap melakukan debat dengan para kandidat presiden AS tentang isu-isu global, dan disiarkan di televisi,” kata Ahmadinejad dalam keterangan persnya di Tehran.
Ia mengatakan, alasannya mengajak Obama dan McCain debat terbuka, karena ingin meningkatkan hubungan antara Iran dan AS. “Tahun lalu, saya menyatakan siap untuk berdebat dengan Bush. Tapi sekarang masa jabatan Bush hampir habis dan debat itu tidak akan membawa pengaruh bagi masa depan kami dan hubungan Iran-AS,” kata Ahmadinejad.
Ahmadinejad dijadwalkan akan memberikan pidatonya dalam sidang Dewan Umum PBB di New York tanggal 23 September mendatang. Tapi dikabarkan departemen luar negeri AS sengaja menghambat proses pengurusan visa Ahmadinejad. Padahal negara AS-negara dimana markas besar PBB berlokasi-sudah memiliki kesepakatan dengan PBB bahwa AS akan mempermudah pengurusan visa bagi para kepala negara yang akan hadir ke sidang umum PBB. Ini terkait kewajibannya untuk mengizinkan kedatangan para pimpinan negara yang akan memberikan pidatonya di sidang umum PBB.
Jika Ahmadinejad diizinkan datang ke sidang Dewan Umum PBB di New York, maka akan menjadi kunjungan keempat Ahmadinejad ke AS sejak ia menjadi presiden Iran tahun 2005 lalu. Saat kunjungannya ke New York tahun 2007, Ahmadinejad meminta izin agar dibolehkan datang ke Ground Zero untuk memberikan penghormatan pada para korban tragedi 11 September. Namun pemerintah AS menolak permintaan Ahmadinejad itu, termasuk menolak tantangan debat terbuka dengan Bush yang diajukan Ahmadinejad.
Ahmadinejad rencananya akan kembali menggelar pertemuan dengan para mahasiswa, kalangan intelektual dan warga negara Iran yang ada di AS, jika visa kunjungannya ke New York dikabulkan oleh AS.
Sumber: oyr79.com
Salah satu ciri negara beradab dan demokratis adalah menyelesaikan persoalan dengan musyawarah, meski harus beradu argumentasi dan bukan dengan kekerasan. Inilah yang ingin ditunjukkan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad terhadap pimpinan negara AS, negara yang cenderung memilih jalan ‘kekerasan’ dan memusuhi Iran.
Untuk itu, ia menantang para kandidat presiden AS, Barack Obama dan John McCain untuk melakukan debat terbuka selama kunjungannya ke New York. “Saya siap melakukan debat dengan para kandidat presiden AS tentang isu-isu global, dan disiarkan di televisi,” kata Ahmadinejad dalam keterangan persnya di Tehran.
Ia mengatakan, alasannya mengajak Obama dan McCain debat terbuka, karena ingin meningkatkan hubungan antara Iran dan AS. “Tahun lalu, saya menyatakan siap untuk berdebat dengan Bush. Tapi sekarang masa jabatan Bush hampir habis dan debat itu tidak akan membawa pengaruh bagi masa depan kami dan hubungan Iran-AS,” kata Ahmadinejad.
Ahmadinejad dijadwalkan akan memberikan pidatonya dalam sidang Dewan Umum PBB di New York tanggal 23 September mendatang. Tapi dikabarkan departemen luar negeri AS sengaja menghambat proses pengurusan visa Ahmadinejad. Padahal negara AS-negara dimana markas besar PBB berlokasi-sudah memiliki kesepakatan dengan PBB bahwa AS akan mempermudah pengurusan visa bagi para kepala negara yang akan hadir ke sidang umum PBB. Ini terkait kewajibannya untuk mengizinkan kedatangan para pimpinan negara yang akan memberikan pidatonya di sidang umum PBB.
Jika Ahmadinejad diizinkan datang ke sidang Dewan Umum PBB di New York, maka akan menjadi kunjungan keempat Ahmadinejad ke AS sejak ia menjadi presiden Iran tahun 2005 lalu. Saat kunjungannya ke New York tahun 2007, Ahmadinejad meminta izin agar dibolehkan datang ke Ground Zero untuk memberikan penghormatan pada para korban tragedi 11 September. Namun pemerintah AS menolak permintaan Ahmadinejad itu, termasuk menolak tantangan debat terbuka dengan Bush yang diajukan Ahmadinejad.
Ahmadinejad rencananya akan kembali menggelar pertemuan dengan para mahasiswa, kalangan intelektual dan warga negara Iran yang ada di AS, jika visa kunjungannya ke New York dikabulkan oleh AS.
Sumber: oyr79.com
0 komentar :
Posting Komentar