Perempuan yang ditampar dan dijambak oleh massa FPI dalam sidang Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan melapor ke polisi. Perempuan berambut sebahu yang bernama Istiqomah itu tidak terima atas perlakuan massa FPI yang menganiayanya.
"Besok pagi saya akan ke Polda untuk melaporkan penganiayaan ini," katanya kepada detikcom, Kamis (28/8/2008).
Perempuan yang enggan disebut namanya itu kemudian menceritakan kronologi bagaimana penganiayaan itu terjadi. Saat itu, dia dan beberapa temannya memang sengaja datang ke pangadilan untuk menyaksikan persidangan Rizieq.
"Kami datang pagi sekali. Kami duduk di bangku paling depan," ceritanya.
Namun sekitar pukul 10.00 WIB, massa FPI mulai berdatangan. Seorang ibu-ibu mencoba menggusur dengan kasar sambil menyebut kata 'kafir' berulang-ulang.
"Minggir kafir, minggir kafir," tutur perempuan yang akrab disapa Isti itu.
Isti tentu saja tidak mau pindah karena sudah menempati bangku tersebut lebih dulu. "Saya tidak mau pindah, saya punya hak untuk duduk di sini," kata Isti.
Akhirnya, kata dia, ibu-ibu tersebut duduk di sebelah Isti. Tak cukup sampai di situ, si ibu malah mendorong, menyikut dan menyodok. "Saya akhirnya berdiri, tiba-tiba saya dicengkeram oleh seorang pria berjubah," katanya.
"Terus saya bilang, ya inilah kenapa Islam disebut teroris," katanya.
Mendengar kalimat itu, si ibu-ibu berteriak-teriak mengatakan bahwa Isti menyebut FPI teroris. "Lalu laki-laki yang tadi mencengkeram saya memukul kepala saya dan si ibu tadi menjambak rambut saya," ujar Isti.
"Padahal saya tidak pernah bilang FPI teroris," tandasnya.
Untung saja polisi segera bertindak dan perempuan itu keluar dari ruangan persidangan.
Sumber: www.detiknews.com
"Besok pagi saya akan ke Polda untuk melaporkan penganiayaan ini," katanya kepada detikcom, Kamis (28/8/2008).
Perempuan yang enggan disebut namanya itu kemudian menceritakan kronologi bagaimana penganiayaan itu terjadi. Saat itu, dia dan beberapa temannya memang sengaja datang ke pangadilan untuk menyaksikan persidangan Rizieq.
"Kami datang pagi sekali. Kami duduk di bangku paling depan," ceritanya.
Namun sekitar pukul 10.00 WIB, massa FPI mulai berdatangan. Seorang ibu-ibu mencoba menggusur dengan kasar sambil menyebut kata 'kafir' berulang-ulang.
"Minggir kafir, minggir kafir," tutur perempuan yang akrab disapa Isti itu.
Isti tentu saja tidak mau pindah karena sudah menempati bangku tersebut lebih dulu. "Saya tidak mau pindah, saya punya hak untuk duduk di sini," kata Isti.
Akhirnya, kata dia, ibu-ibu tersebut duduk di sebelah Isti. Tak cukup sampai di situ, si ibu malah mendorong, menyikut dan menyodok. "Saya akhirnya berdiri, tiba-tiba saya dicengkeram oleh seorang pria berjubah," katanya.
"Terus saya bilang, ya inilah kenapa Islam disebut teroris," katanya.
Mendengar kalimat itu, si ibu-ibu berteriak-teriak mengatakan bahwa Isti menyebut FPI teroris. "Lalu laki-laki yang tadi mencengkeram saya memukul kepala saya dan si ibu tadi menjambak rambut saya," ujar Isti.
"Padahal saya tidak pernah bilang FPI teroris," tandasnya.
Untung saja polisi segera bertindak dan perempuan itu keluar dari ruangan persidangan.
Sumber: www.detiknews.com
0 komentar :
Posting Komentar