13 Agustus 2008

Penyanyi Dan Pesta Kembang Api Pembukaan Olimpiade Ternyata Palsu

Gadis kecil bernama Lin Miaoke memukau dunia dengan lantunan suaranya di pembukaan Olimpiade. Tapi itu ternyata sekedar aksi lipsync dan si pemilik suara asli dikesampingkan karena fisik.


Foto: Yang Peiyi (detiksport.com)

Sulit rasanya tak jatuh hati melihat aksi Lin Miaoke. Dengan paras menggemaskan yang dibingkai dengan rambut kuncir kudanya, suara merdu gadis berusia sembilan tahun itu jadi salah satu magnet pentas pembuka.

Akan tetapi, terungkap kemudian kalau aksi Lin Miaoke itu diselubungi kepalsuan. Si empunya suara merdu bukanlah gadis tersebut, melainkan Yang Peiyi, gadis berusia tujuh tahun dengan wajah tembam dan gigi yang tak rapi.

Chen Qigang, perancang musik umum untuk seremoni pembukaan Olimpiade, menyiratkan bahwa pemilihan tersebut dikarenakan fisik Yang yang kurang menarik.

"Alasan mengapa si Yang kecil dipilih untuk tak ditampilkan karena kami ingin memunculkan kesan yang tepat, kami memikirkan apa yang terbaik untuk negara," ucap Chen seperti dikutip AFP.

"Alasannya ditujukan untuk kepentingan negara. Anak yang ada di kamera harus tak tercela paras, perasaan dan ekspresinya. Lin Miaoke luar biasa dalam aspek-aspek itu. Tapi dalam hal suara, seluruh anggota tim kami setuju Yang Peiyi sempurna," lanjut dia.

Keputusan untuk memunculkan figur Lin yang suaranya dilipsync oleh Yang, imbuh Chen, akhirnya diambil setelah seorang anggota senior Partai Komunis China mendatangi latihan.

"Dia bilang ke kami ada sebuah masalah dan kami harus membereskannya, jadi kami melakukannya," demikian dia.

Penuturan Chen tersebut tak pelak langsung menimbulkan reaksi di dunia maya. Dikutip Times Online, seseorang protes dengan menyatakan, "Apa maksudnya dengan mengatakan Anda khawatir dengan kesan? Semua gadis tujuh tahun adalah malaikat cilik. Kenapa mengatakan hal seperti itu. Benar-benar menggelikan."

Lainnya menulis dengan lebih keras, "Itu omong kosong. Setiap gadis atau bocah kecil yang parasnya tak terlalu menarik dan melihat penjelasan semacam ini akan menangis tersedu-sedu."

Sebelumnya, kritik juga mulai hadir setelah terungkap bahwa prosesi kembang api di upacara pembukaan ternyata tak semuanya asli. Sebagian dari yang ditayangkan live adalah rekayasa komputer atau terlebih dulu sudah direkam untuk konsumsi TV.

Sumber: www.detiksport.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: