21 Agustus 2008

Calon Legislatif "Memanfaatkan" Ki Joko Bodo Agar Menang Dalam Pemilihan

Banyak Jalan Menuju Roma'. Demikian kata pepatah. Entah benar atau memang terlalu memaksakan diri, tapi inilah salah satu langkah yang dipakai sejumlah calon anggota legislatif (caleg) untuk memuluskan jalannya agar terpilih sebagai anggota dewan yang terhormat. Untuk menyiapkan diri menjelang pertarungan Pemilu 2009, para caleg mengerahkan segala cara demi ambisi menguasai kursi empuk calon wakil rakyat.

Maklum, pemilu tahun depan memang tidak seperti yang sudah-sudah. Selain memperebutkan nomor urut jadi, para calon dituntut mampu mendongkrak suara dalam jumlah besar. Ini tentu tidak semudah membalik tangan.

Karena itulah, banyak caleg yang mencoba 'pengobatan alternatif'. Bukan berdiskusi dengan ahli strategi politik, melainkan mendatangi dukun alias paranormal untuk konsultasi cara apa yang mujarab untuk menggaet pendukung agar bisa terpilih.

Banyaknya caleg yang konsultasi ke dukun itu diakui paranormal kondang, Ki Joko Bodo, Senin (18/8). "Caleg yang datang konsultasi ke saya ya sembunyi-sembunyi. Karena yang ke paranormal itu simbolnya kekuasaan dengan kemunafikan. Beda kalau ke kiai, itu diekspos juga tak masalah," kata Joko Bodo.

Siapa saja caleg yang datang berkonsultasi itu? Joko Bodo tak mau membocorkan. Yang jelas, kata dia, caleg yang datang kepadanya baik langsung ataupun melalui perantara orang lain jumlahnya cukup banyak. "Ada yang ingin maju menjadi anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Ada pula yang ke sini karena ingin tetap menjadi anggota Dewan. Tapi, ada yang sekadar coba-coba. Tentu mereka ingin menang dan terpilih," katanya.

Soal tarif konsultasi, Joko Bodo mengatakan tergantung pada caleg bersangkutan. "Mereka tentu saja bayar," ujarnya.

Menurut Joko, caleg ke paranormal bukan terjadi tahun ini saja. Dalam pemilu sebelumnya paranormal juga kebanjiran caleg. Paranormal yang tinggal di Kawasan Lubang Buaya, Jakarta ini mengatakan konsultasi caleg ke paranormal bukan masalah sepanjang untuk tujuan yang baik.

"Artinya kalau terpilih kelak, jangan melupakan rakyatnya. Kalau rakyatnya makan batu, caleg juga harus makan batu," katanya.

Joko melanjutkan, tak hanya caleg yang minta petunjuk ke paranormal. Sejumlah calon kepala daerah dan petinggi partai politik juga melakukan hal itu. "Ya orang juga tahu begitu kok," jelasnya.

Pengamat budaya asal Universitas Negeri Jember Prof Ayu Sutarto mengemukakan, banyaknya caleg atau calon kepala daerah mendatangi dukun adalah bagian dari mitos yang diyakini sebagian besar masyarakat. Ada kepercayaan, bahwa selain menempuh jalur formal seperti seleksi adminsitratif lewat partai, mereka harus menempuh jalan gaib.

“Kalau orang dulu mengistilahkan ngenger, harus mengabdi dulu kepada penguasa sebelum diangkat. Tapi sekarang, mereka harus mendapatkan pulung dan wahyu. Di tingkat bawah itu diterjemahkan dengan mendatangi paranormal atau kiai,” bebernya.

Sumber: www.kompas.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: