Lokasi keluarnya semburan partikel-partikel es berada di sekitar daerah yang disebut "Belang Harimau" karena teksturnya yang bergaris-garis akibat banyaknya patahan. Cassini yang melayang mendekati Enceladus pekan lalu mengarahkan kamera canggihnya untuk merekam wilayah tersebut.
Foto-foto yang dikirimkan Cassini ke Bumi memperlihatkan patahan-patahan yang panjangnya mencapai 300 meter. Masing-masing celahnya berbentuk V dengan dinding jurang yang tajam. Di sepanjang patahan dilapisi deposit material yang halus yang kemungkinan kumpulan partikel-partikel es yang jatuh. Bahkan di beberapa patahan terdapat bongkahan-bongkahan es yang besarnya seukuran rumah di sekelilingnya.
"Untuk pertama kalinya kami mulai memahami bagaimana membedakan endapan yang berasal dari semburan baru maupun endapan tua," ujar Paul Helfenstein, dari Universitas Cornell, New York, AS, salah satu anggota tim pencitraan misi Cassini. Ia mengatakan, sembuaran tersebut menyebabkan perubahan panjang belang harimau sepanjang sejarah geologi.
Partikel-partikel es tampak menyembur dari beberapa patahan tersebut. Bahkan partikel-partikel es juga keluar dari antara dua sumber semburan yang terekam. Para ilmuwan memperkirakan semburan terjadi karena uap hangat dari perut Enceladus yang bergerak melalui celah patahan ke permukaan. Saat uap sampai ke permukaan yang dingin, partikel-partikel es mungkin terlepas ke atmosfer.
Aktivitas yang tinggi membuat kawasan tersebut menjadi semacam geyser yang menyemburkan partikel-partikel es. Semburan tersebut setinggi hingga puluhan kilometer dan partikel-partikel yang dikeluarkannya bergerak hingga menjadi bahan baku cincin Planet Saturnus.
0 komentar :
Posting Komentar