21 Juli 2008

Menguak Fungsi Seksual Alat Kelamin Perempuan

SEBAGIAN besar kaum perempuan mungkin ada yang tak menyadari manfaat lebih dari alat kelamin yang dimilikinya. Mereka pun lantas kurang memerhatikan daerah intim tersebut. Padahal, alat kelamin itu merupakan "properti" bagi kaum perempuan yang wajib dijaga dan dipelihara sebaik-baiknya.

Seperti diketahui alat kelamin perempuan terbagi menjadi alat kelamin luar dan dalam. Kita akan membahasnya satu persatu mulai dari alat kelamin luar perempuan.

Organ kelamin luar perempuan terdiri dari mons pubis, klitoris, labia mayora, dan labia minora. Bersamaan semuanya membentuk pintu luar atau bagian pembuka pada vagina, yang dikenal sebagai vulva.

Mons pubis merupakan jaringan berlemak dan menutupi tulang pubis (tulang kelamin). Struktur ini tertutupi dengan rambut mulai pubertas, serta mempunyai fungsi melindungi organ seksual dan reproduksi bagian dalam.

Klitoris (kelentit) adalah organ yang paling peka terhadap rangsangan, tersembunyi di pangkal atas labia minora atau bibir dalam vagina. Daerah ini juga banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Klitoris sangat sensitif dan berfungsi utama untuk memberikan kenikmatan seksual. Klitoris akan menegang saat terpapar rangsangan seksual.

Labia mayora adalah dua lipatan elastis dari kulit, berjumlah sepasang, kiri dan kanan. Biasanya juga disebut bibir luar vagina dan berfungsi menutup dan melindungi struktur alat kelamin.

Labia minora adalah dua lipatan kulit sebelah dalam, yang juga disebut bibir dalam vagina. Labia minora letaknya di sebelah dalam dari labia mayora dan lebih tipis, yang dapat menegang bila ada rangsangan seksual. Area yang ditutup oleh labia minora termasuk vagina, saluran urin, pembukaan kelenjar Bartholin dan Skene dinamakan vestibula.

Perineum adalah jaringan otot yang berbeda di antara vagina dan anus yang menopang rongga panggul dan membantu menjaga organ panggul tetap pada tempatnya.

Selanjutnya alat kelamin dalam perempuan terdiri dari vagina dan beberapa kelenjar di sekitarnya, uterus (rahim), tuba falopii (saluran telur), dan ovarium (indung telur).

Vagina merupakan jaringan otot, sangat elastis, berupa saluran dari vestibula sampai pada uterus. Vagina adalah tempat penetrasi penis pada saat senggama, dan sebagai saluran keluarnya menstruasi. Saat hubungan seksual, sentuhan terhadap dinding vagina memberikan kenikmatan seksual pada perempuan. Dinding vagina bagian depan lebih banyak saraf dan lebih sensitif terhadap rangsangan daripada dinding vagina bagian belakang.

Kelenjar Bartholin adalah dua bentuk benjolan kecil berbentuk bulat, di sebelah kiri kanan bukaan vagina. Kelenjar ini memproduksi cairan seperti lendir saat adanya rangsangan seksual yang memberikan lubrikasi atau pelumasan pada vagina.

G-spot (Grafenberg spot) adalah sebuah area kecil sekitar 1-2 sentimeter dari pintu depan dinding vagina (dekat dengan saluran kencing), kira-kira di pertengahan antara tulang panggul dan serviks. G-spot sangat sensitif terhadap rangsangan seksual bagi beberapa perempuan dan kemungkinan menjadi sumber sebagian kecil cairan yang terejakulasi pada saat orgasme. Jika terangsang, area ini membesar. G-spot tidak diketahui fungsinya pada perempuan selain sebagai sumber rangsangan seksual. Setelah rangsangan terhadap G-spot, beberapa perempuan dilaporkan kesulitan buang air kecil sementara waktu. Kemungkinan disebabkan karena pembengkakan yang menimbulkan tekanan pada saluran kencing.

Serviks (leher rahim) adalah bagian bawah dari uterus yang menonjol keluar ke arah vagina, mempunyai bibir yang menjadi jalan keluar darah menstruasi dari uterus dan tempat masuknya sperma ke dalam uterus. Saat senggama, sentuhan dengan bagian ini memberikan kenikmatan seksual bagi beberapa perempuan.

Uterus (rahim) adalah sebuah organ berongga dan penuh dengan jaringan otot, berdinding tebal, berbentuk seperti buah pir, berada di antara kandung kencing dan rektum. Merupakan tempat di mana tertanam dan berkembangnya ovum (sel telur) yang sudah dibuahi, lokasi di mana janin berkembang selama masa kehamilan. Bagian tersebut meluruh setiap bulannya pada saat menstruasi. Bagian atas dari uterus berkontraksi pada saat orgasme.

Tuba fallopii (saluran telur) adalah sepasang saluran atau pipa yang memanjang dari uterus bagian atas menuju ovarium, di mana ovum (sel telur) berenang dari ovarium menuju uterus dan di tempat ini pembuahan terjadi. Tuba fallopii berkontraksi orgasme.

Ovarium (indung telur) adalah dua organ, berlokasi di dekat ujung tuba fallopii. Berfungsi menghasilkan ovum (sel telur) yang dikeluarkan setiap bulannya mulai dari pubertas hingga menopouse. Ovarium menghasilkan estrogen dan progesteron, hormon yang bertanggung jawab terhadap perkembangan karakteristik seks. Hormon ini juga bertanggung jawab terhadap elastisitas alat kelamin, keutuhan saluran vagina, dan lubrikasi dari alat kelamin. Testosteron juga dihasilkan di indung telur meskipun dalam jumlah yang sedikit dibanding pada laki-laki yang bertanggung jawab terhadap dorongan seksual.

Sumber: www.okezone.com

0 komentar :

Tulisan Terkait: