Edisi pertama salinan injil perjanjian baru kini dapat diakses secara online. Injil berusia 1600 tahun ini akan mulai dipublikasikan di internet pada pekan ini.
"Injil tertua ini akan menjadi bagian dari museum online Codex Sinaiticus. Injil ini akan memperbanyak produk-produk sejarah di dalam situs tersebut, termasuk Gospel of Mark dengan resolusi gambar yang tinggi dan beberapa buku berisi perjanjian lama," ujar pihak Universitas Leipzig seperti dikutip Reuters, Selasa (22/7/2008).
Nantinya situs ini akan mempublikasikan seluruh isi manuskrip sehingga semua pengunjung situs dapat mempelajari ajaran fundamental milik agama Kristen. Bahkan manuskrip tersebut tidak hanya tersedia dalam bahasa aslinya, Yunani Kuno, tapi juga tersedia dalam bahasa Inggris dan Jerman.
Manuskrip yang dibuat sejak tahun 350 sebelum masehi itu dipercaya sebagai salinan injil tertua di dunia, bersamaan dengan versi Codex Vaticanus, yang dipercaya sebagai versi injil kuno.
Naskah asli yang ditulis di atas kulit binatang ini muncul di Eropa secara bertahap, lembar demi lembar, dari dokumen milik biara Saint Catherine setelah ahli injil asal Jerman, Konstantin von Tischendorf, menemukan beberapa manuskrip di biara tersebut pada tahun 1844. Tischendorf pun akhirnya diperbolehkan membawa manuskrip tersebut ke Leipzig.
Sumber: www.okezone.com
"Injil tertua ini akan menjadi bagian dari museum online Codex Sinaiticus. Injil ini akan memperbanyak produk-produk sejarah di dalam situs tersebut, termasuk Gospel of Mark dengan resolusi gambar yang tinggi dan beberapa buku berisi perjanjian lama," ujar pihak Universitas Leipzig seperti dikutip Reuters, Selasa (22/7/2008).
Nantinya situs ini akan mempublikasikan seluruh isi manuskrip sehingga semua pengunjung situs dapat mempelajari ajaran fundamental milik agama Kristen. Bahkan manuskrip tersebut tidak hanya tersedia dalam bahasa aslinya, Yunani Kuno, tapi juga tersedia dalam bahasa Inggris dan Jerman.
Manuskrip yang dibuat sejak tahun 350 sebelum masehi itu dipercaya sebagai salinan injil tertua di dunia, bersamaan dengan versi Codex Vaticanus, yang dipercaya sebagai versi injil kuno.
Naskah asli yang ditulis di atas kulit binatang ini muncul di Eropa secara bertahap, lembar demi lembar, dari dokumen milik biara Saint Catherine setelah ahli injil asal Jerman, Konstantin von Tischendorf, menemukan beberapa manuskrip di biara tersebut pada tahun 1844. Tischendorf pun akhirnya diperbolehkan membawa manuskrip tersebut ke Leipzig.
Sumber: www.okezone.com
0 komentar :
Posting Komentar