24 Juni 2008

Pariwisata Karo

Salam kenal buat teman-teman yang peduli terhadap pariwisata karo, perkenalkan saya adalah alumni dari Poltek MBP, Jurusan Pariwisata Program Studi Hotel Manajemen.

Berbicara tentang dunia pariwisata sangatlah pelik, dunia pariwisata daerah Karo dapat tumbuh apabila didukung oleh segenap masyarakat Karo serta diberdayakan-nya dinas pariwisata Karo yang dipimpin oleh orang yang berkompeten dibidangnya.

Masyarakat Karo pada umumnya orangnya ramah, tidak usil, dan pintar, namun disini yang paling dituntut peranan-nya adalah pemkab Karo sendiri. Karo sekarang terkesan sudah meninggalkan Budayanya yang luhur banyak elit-elit Karo yang tidak mengindahkan lagi "APA ITU BUDAYA KARO SEBENAR-NYA" mereka sibuk dengan kepentingan politiknya lalu melupakan tanah tempat dia dilahirkan, disayangkan sekali orang yang yang mempunyai pengaruh dalam pengembangan tersebut sibuk dengan posisi-nya didunia politik.

Saya sangat merasa malu ditambah perasaan sedih melihat kondisi Karo saat ini, sebagai contoh dengan maraknya pembangunan VILLA di daerah Brastagi, pembuatan artesis/air tanah yang bebas, sampah dimana2.Memang jika dilihat Brastagi saat ini memang terlihat wah karena banyaknya VILLA - HOTEL BERBINTANG, tetapi sialnya orang/turis yang datang dari medan hanya sebatas menginap saja tanpa menghamburkan atau meninggalkan uang mereka di Brastagi sendiri.

Saya pernah mempunyai pemikiran gila, "seandainya saya punya uang saya akan membeli semua tanah diBrastagi dan memberikannya kembali kepada pemilik semula" ah tapi itu hanya angan-angan saja. Sebaiknya kita banyak mencontoh pariwisata bali, disana orang Bali menerapkan Budaya Mereka terhadap orang pendatang artinya pembangunan gedung hotel harus berdiri atas koordinasi kepada pengetua adat yang ada. Orang Bali pantang untuk menjual Tanah Ulayat - nya ...dan apabila ada investor yang ingin membangun hotel atau bangunan lain maka orang Bali hanya menyewakan-nya saja walaupun itu sampai 100 tahun lamanya tetapi kan dengan demikian Tanah Ulayat tidak akan hilang.

Satu lagi hal yang sangat penting adalah diharapkan kepada Pemkab Karo melalui Dinas Pariwisata mengeluarkan peraturan atau melakukan kerjasama dengan pihak manajemen hotel untuk menampilkan budaya karo berupa tari-tarian - pentas musik tradisional - dll,..dengan memberdayakan sanggar-sanggar tari atau sanggar seni yang ada di tanah karo. SEKIAN dilain kesempatan kita akan lanjutkan kembali.

Ditulis Oleh : Steven Amor Tarigan

0 komentar :

Tulisan Terkait: