KARO(SINDO) – Sejumlah angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Kabanjahe mulai memberlakukan tarif baru dengan kenaikan hingga Rp500.
Hal ini dilakukan untuk mengimbangi biaya operasional pascakenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akhir pekan lalu. Beberapa angkot sejak Sabtu (24/5) sudah mulai memasang kertas pengumuman yang tertera di dalam setiap armada kota di Kabanjahe, seperti Merga Silima dan Persada Nusantara.Dalam pengumuman tersebut tertera ongkos angkutan untuk kelas umum naik dari Rp1.500 menjadi Rp2.000. Sementara untuk pelajar naik dari Rp1.000 menjadi Rp1.500.
Salah satu jajaran Direksi Perusahaan Angkutan Kota Merga Silima dan Persada Nusantara,Aditya Sebayang kemarin mengatakan, kenaikan tarif tersebut merupakan keputusan antara pihak direksi dan sopir dan pemilik angkutan Merga Silima. Sebelum terjadi kenaikan BBM,satu unit angkutan kota di Kabanjahe membutuhkan biaya operasional Rp80.000 untuk kebutuhan BBM. Dengan kenaikan BBM, pengeluaran sopir untuk BBM kini naik menjadi Rp110.000 per hari.
”Pertimbangan kami menaikkan ongkos ini karena naiknya harga BBM. Selain itu, dengan naiknya harga BBM ini dipastikan harga spare part kendaraan juga akan mengalami kenaikan. Jadi untuk mengimbangi hal tersebut, terpaksa kami juga menaikkan tarif ongkos,” papar Sebayang. Berdasarkan pantauan SINDO kemarin,meski sejumlah direksi angkutan antara Kabanjahe menuju Berastagi belum mengeluarkan keputusan resmi tentang kenaikan ongkos, tarif ongkos sudah mengalami kenaikan dari Rp2.000 menjadi Rp3.000.
Naiknya tarif angkot tersebut dianggap semakin memberatkan konsumen khususnya pelajar. Seperti dirasakan salah seorang pelajar SMA di Kabanjahe,Prasetya. Menurut dia, kenaikan tarif ini akan semakin memberatkan orangtua membiayai sekolahnya. ”Kenaikan ongkos sangat memberatkan kami pelajar, apalagi dalam kesulitan perekonomian belakangan ini.Tapi mau bilang apa lagi karena sudah naik. Sekarang ya terpaksa, kalau cuaca tidak hujan, lebih baik jalan kaki saja,”kata Prasetya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo Aladin Tarigan mengaku belum mengetahui kenaikan tarif yang dilakukan oleh sejumlah angkot di Kabanjahe.Karena itu, pihaknya akan mengecek adanya angkot yang sudah menaikkan tarif.Apabila ada ditemukan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan organisasi angkutan darat (organda) daerah setempat dan akan mengambil tindakan. ”Kami belum tahu, kami akan koordinasikan hal ini dengan pihak organda,” katanya kepada SINDO.
Menurut dia, hingga kini belum ada keputusan dari dinas perhubungan maupun organda mengenai kenaikan tarif angkutan umum pascakenaikan harga BBM. ”Kenaikan tarif seharusnya diketahui oleh Organda dan Dishub Pemkab Karo,”ujarnya. Anggota DPRD Karo Rendra Gaule Ginting mengimbau Organda dan Dishub Pemkab Karo mengambil kebijakan terhadap tarif angkutan.
Dengan demikian, para sopir atau pemilik angkutan tidak mengambil tindak sepihak seperti yang sudah terjadi. ”Kita tidak bisa mutlak menyalahkan sopir yang melakukan kenaikan tarif. Dalam hal ini, seharusnya Organda dan Dishub mengambil kebijaksanaan sehingga sopir tidak mengambil keputusan sendiri-sendiri,” tandasnya. (makmur sembiring)
sumber: http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/sumatera-utara/angkot-mulai-naikkan-tarif-2.html
26 Mei 2008
Angkot Mulai Naikkan Tarif Di Kabanjahe
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tulisan Terkait:
Sitemap
2. Google.com
3. Para Pengiklan
0 komentar :
Posting Komentar