Komisi Pemilihan Umum (KPU) rencananya akan mengumumkan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 sore ini, namun sebelum pengumuman hasil Pilpres diumumkan oleh KPU, calon presiden Prabowo Subianto sudah menyatakan menolak hasilnya. Hal tersebut terungkap dari keterangan pers yang digelar Selasa (22/7/2014) pukul 14.00 WIB, Prabowo menyebut ada sejumlah kecurangan yang terjadi secara sistematis dan terstruktur dalam pilpres kali ini.
Prabowo Subianto (detikcom) |
Dalam keterangan pers tersebut, Prabowo menyebut kecurangan pilpres juga turut melibatkan pejabat dan sejumlah anggota lembaga penyelenggara negara.
"Proses pelaksaanan pilpres 2014 oleh KPU bermasalah tidak demokratis, dan bertentangan dengan UUD 45. Kami menolak pelaksanaan pilpres yang cacat hukum dan menarik diri dari proses yang berlangsung. Kami tidak bersedia mengorbankan mandat dari rakyat yang telah dipermainkan dan diselewengkan," kata Prabowo dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menginstruksikan semua saksi-saksi yang saat ini mengikuti rekapitulasi penghitungan suara di gedung KPU untuk menarik diri. Sikap tersebut diambil setelah kubu Prabowo merasa sejumlah protes yang dilayangkan tidak direspons oleh KPU.
Prabowo juga menyebutkan sejumlah dugaan kecurangan pilpres. Antara lain adanya tempat pemungutan suara yang semestinya hanya ada 300 daftar pemilih tetap, namun ternyata ada 800 orang yang mencoblos.
"Kalau pejabat mencoblos berulang-ulang itu artinya bukan demokrasi," kata Prabowo dengan suara tinggi.
Dalam jumpa pers yang diiringi tepuk tangan membahana para pendukungnya itu, Prabowo didampingi sejumlah ketua umum partai pendukungnya. Hanya saja, justru pasangannya, Hatta Rajasa, tidak terlihat. Hatta sejak pagi tadi tidak muncul di Rumah Polonia.
"Proses pelaksaanan pilpres 2014 oleh KPU bermasalah tidak demokratis, dan bertentangan dengan UUD 45. Kami menolak pelaksanaan pilpres yang cacat hukum dan menarik diri dari proses yang berlangsung. Kami tidak bersedia mengorbankan mandat dari rakyat yang telah dipermainkan dan diselewengkan," kata Prabowo dengan tegas.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menginstruksikan semua saksi-saksi yang saat ini mengikuti rekapitulasi penghitungan suara di gedung KPU untuk menarik diri. Sikap tersebut diambil setelah kubu Prabowo merasa sejumlah protes yang dilayangkan tidak direspons oleh KPU.
Prabowo juga menyebutkan sejumlah dugaan kecurangan pilpres. Antara lain adanya tempat pemungutan suara yang semestinya hanya ada 300 daftar pemilih tetap, namun ternyata ada 800 orang yang mencoblos.
"Kalau pejabat mencoblos berulang-ulang itu artinya bukan demokrasi," kata Prabowo dengan suara tinggi.
Dalam jumpa pers yang diiringi tepuk tangan membahana para pendukungnya itu, Prabowo didampingi sejumlah ketua umum partai pendukungnya. Hanya saja, justru pasangannya, Hatta Rajasa, tidak terlihat. Hatta sejak pagi tadi tidak muncul di Rumah Polonia.
0 komentar :
Posting Komentar