Puisi Habibie - Sebuah puisi berjudul "Puisi Bj Habibie" di milis dikmenjur dan diteruskan oleh pengguna situs kaskus.us yang ditulis seorang bernama San3 Jaya kini tengah menjadi pemberitaan hangat diberbagai media massa.
Puisi Habibie yang ditulis pada tanggal 23 Mei 2010 di kaskus.us tersebut diyakini adalah karya BJ Habibie yang diperuntukkan untuk sang istri, Ainun Habibie. Lembaga Habibie Center sendiri meragukan bahwa puisi tersebut adalah karya mantan Presiden BJ Habibie sebab dinilai ada kalimat yang tidak pas dengan keperibadian BJ Habibie sendiri.
Menelisik tulisan yang tidak menyebutkan sumber situs kaskus, sekaligus bahwa tulisan tersebut ditulis pada kategori lounge situs forum terbesar di Indonesia tersebut, maka memang jelas alasannya bahwa karya ini mungkin saja benar bahwa bukanlah tulisan BJ Habibie yang seperti banyak dianggap adalah tulisan Presiden Republik Indonesia ketiga tersebut.
Adapun kalimat yang dinilai tidak pas dengan keperibadian Habibie dari Puisi tersebut berbunyi "Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua". "Itu bukanlah karakter bapak," kata Imat Juru Bicara Habibie Center seperti yang dikutip dari situs Suaramerdeka.com. Menurutnya, puisi tersebut mungkin dibuat seseorang yang menggemari Habibie atau Ainun.
Berikut adalah Puisi berjudul "Puisi Untuk Ibu Habibie: Namamu Ainun" yang dianggap adalah sebagai puisi Habibie sendiri oleh banyak kalangan, dimana puisi berikut diperoleh blog Karo Cyber dari situs kaskus.us
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong
melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau
gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
Bagi anda penggemar puisi, maka jangan lupa kunjungi pula tulisan puisi yang sudah ditulis lebih kurang setahun yang lalu di blog ini dengan judul Puisi Patah Hati, semoga bagi anda yang sedang patah hati, ketika membaca puisi tersebut, kirannya nanti bisa menjadi lebih tambah semangat lagi, dan meninggalkan rasa patah hatinya yang tentu akan membawa kepedihan dihati...
Puisi Habibie yang ditulis pada tanggal 23 Mei 2010 di kaskus.us tersebut diyakini adalah karya BJ Habibie yang diperuntukkan untuk sang istri, Ainun Habibie. Lembaga Habibie Center sendiri meragukan bahwa puisi tersebut adalah karya mantan Presiden BJ Habibie sebab dinilai ada kalimat yang tidak pas dengan keperibadian BJ Habibie sendiri.
Menelisik tulisan yang tidak menyebutkan sumber situs kaskus, sekaligus bahwa tulisan tersebut ditulis pada kategori lounge situs forum terbesar di Indonesia tersebut, maka memang jelas alasannya bahwa karya ini mungkin saja benar bahwa bukanlah tulisan BJ Habibie yang seperti banyak dianggap adalah tulisan Presiden Republik Indonesia ketiga tersebut.
Adapun kalimat yang dinilai tidak pas dengan keperibadian Habibie dari Puisi tersebut berbunyi "Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua". "Itu bukanlah karakter bapak," kata Imat Juru Bicara Habibie Center seperti yang dikutip dari situs Suaramerdeka.com. Menurutnya, puisi tersebut mungkin dibuat seseorang yang menggemari Habibie atau Ainun.
Berikut adalah Puisi berjudul "Puisi Untuk Ibu Habibie: Namamu Ainun" yang dianggap adalah sebagai puisi Habibie sendiri oleh banyak kalangan, dimana puisi berikut diperoleh blog Karo Cyber dari situs kaskus.us
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam
diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong
melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau
gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau
ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....
BJ.HABIBIE
Bagi anda penggemar puisi, maka jangan lupa kunjungi pula tulisan puisi yang sudah ditulis lebih kurang setahun yang lalu di blog ini dengan judul Puisi Patah Hati, semoga bagi anda yang sedang patah hati, ketika membaca puisi tersebut, kirannya nanti bisa menjadi lebih tambah semangat lagi, dan meninggalkan rasa patah hatinya yang tentu akan membawa kepedihan dihati...
1 komentar :
huft dalam banget puisinya, walaupun bukan pak habibie yang membuat tapi seseorang yang kecintaan terhadap beliau begitu tinggi, salut untuk yang buat puisi ini
Posting Komentar