Pesona dan daya tarik Michelle Obama rupanya sama memikatnya dengan sang suami, Presiden AS Barack Obama. Majalah fesyen Vogue secara khusus meminta Ibu Negara AS itu untuk menjadi wajah sampul edisi Maret. Wow!
Foto: Michelle Obama Menjadi Cover Majalah Vogue
Foto: Michelle Obama Menjadi Cover Majalah Vogue
Michelle adalah ibu negara kedua yang menjadi wajah sampul majalah tersebut, setelah Hillary Clinton pada 1998. Untuk sesi fotonya, Michelle memilih sendiri pakaian yang akan ia kenakan. Ibu Sasha dan Malia ini menyadari pakaiannya akan menjadi perhatian.
"Saya tak akan berlagak seolah tak peduli dengan itu, tapi saya juga harus memilih yang praktis," kata Michelle kepada Vogue yang dikutip BBC, Senin (16/2). Michelle menjatuhkan pilihannya pada gaun sutra berwarna magenta yang didesain oleh Jason Wu.
Dalam wawancara dengan majalah itu, Michelle juga membicarakan perannya secara sosial bagi AS. Ia ingin Gedung Putih terasa seperti Amerika yang memiliki banyak budaya. "Komunitas Latin, Asia-Amerika, Afrika-Amerika, hip-hop, dan banyak lagi. Semuanya, suara kaum muda ini akan kami bawa masuk, kami ingin mendengar suara mereka," lanjutnya.
Menyatakan dirinya sebagai 'mom-in-chief', Michelle berjanji untuk menomorsatukan pendidikan kedua gadis ciliknya. Ia berjanji untuk terus mengantar Malia dan Sasha ke sekolah setiap pagi, kendati ia tahu tak mungkin bisa selalu melakukannya.
"Saya suka datang ke sekolah mereka. Saya ingin berkenalan dengan guru mereka dan para orangtua murid yang lain," tutur Michelle.
Kendati tak selalu menjadi wajah sampul, Vogue memotret ibu negara AS sejak 1929. Beberapa yang pernah tampil antara lain Bess Truman dan Lou Henry Hoover. (inilah.com)
"Saya tak akan berlagak seolah tak peduli dengan itu, tapi saya juga harus memilih yang praktis," kata Michelle kepada Vogue yang dikutip BBC, Senin (16/2). Michelle menjatuhkan pilihannya pada gaun sutra berwarna magenta yang didesain oleh Jason Wu.
Dalam wawancara dengan majalah itu, Michelle juga membicarakan perannya secara sosial bagi AS. Ia ingin Gedung Putih terasa seperti Amerika yang memiliki banyak budaya. "Komunitas Latin, Asia-Amerika, Afrika-Amerika, hip-hop, dan banyak lagi. Semuanya, suara kaum muda ini akan kami bawa masuk, kami ingin mendengar suara mereka," lanjutnya.
Menyatakan dirinya sebagai 'mom-in-chief', Michelle berjanji untuk menomorsatukan pendidikan kedua gadis ciliknya. Ia berjanji untuk terus mengantar Malia dan Sasha ke sekolah setiap pagi, kendati ia tahu tak mungkin bisa selalu melakukannya.
"Saya suka datang ke sekolah mereka. Saya ingin berkenalan dengan guru mereka dan para orangtua murid yang lain," tutur Michelle.
Kendati tak selalu menjadi wajah sampul, Vogue memotret ibu negara AS sejak 1929. Beberapa yang pernah tampil antara lain Bess Truman dan Lou Henry Hoover. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar