Seorang gadis berusia 14 tahun, mampu bertahan hidup selama empat bulan tanpa jantung. Gadis ini harus hidup dengan pompa buatan selama 118 hari untuk menjalani transplantasi jantung.
D'Zhana Simmons gadis 14 tahun ini mengatakan, hidup seperti bukan manusia karena tidak mendengar detak jantung di dadanya. Dia boleh keluar dari rumah sakit Miami Rabu (19/11) lalu.
Sejak Juli, dia harus dua kali menjalani transplantasi jantung, dan bisa selamat dengan kondisi tanpa jantung selama empat bulan sebelum operasinya selesai.
D'Zhana harus menjalani transplantasi jantung karena pembesaran jantung sehingga pasokan darah kurang. Dia sudah menjalani transplantasi namun tidak sukses dan ahli bedah mengambil kembali jantung yang dicangkokkan dua hari kemudian.
Seperti kebiasaan terutama untuk pasien muda, ahli bedah akan mengganti jantung dengan perangkat pompa darah agar bisa terus mengalir ke seluruh tubuh hingga gadis itu mendapat jantung kedua.
Dokter Peter Wearden, ahli bedah jantung di Children Hospital di Pittsburgh yang menggunakan pompa sejenis mengatakan apa yang dikerjakan oleh tim dokter RS Miami itu sangat luar biasa.
"Untuk lebih dari 100 hari tidak ada jantung di tubuh gadis itu? Itu luar biasanya?” katanya.
Pompa yang merupakan perangkat pembantu peredaran darah biasanya digunakan saat jantung masih ada di dalam tubuh. Dengan jantung D'Zhana yang telah diambil, dokter di Holtz Children Hospital mengganti bilik jantung dengan dua pompa buatan itu.
Meskipun jantung buatan sudah disetujui untuk orang dewasa, namun belum diijinkan untuk anak-anak. Secara umum ada pengecualian untuk pasien tertentu terutama yang nyawanya teracam boleh menggunakan pompa.
Ketika D'Zhana cukup stabil untuk menjalani operasi berikutnya dokter kemudian melakukan transplantasi kedua pada 20 Oktober lalu. “Saya sangat yakin ini sebuah mukjizat,” kata ibunya Twolla Anderson. (inilah.com)
D'Zhana Simmons gadis 14 tahun ini mengatakan, hidup seperti bukan manusia karena tidak mendengar detak jantung di dadanya. Dia boleh keluar dari rumah sakit Miami Rabu (19/11) lalu.
Sejak Juli, dia harus dua kali menjalani transplantasi jantung, dan bisa selamat dengan kondisi tanpa jantung selama empat bulan sebelum operasinya selesai.
D'Zhana harus menjalani transplantasi jantung karena pembesaran jantung sehingga pasokan darah kurang. Dia sudah menjalani transplantasi namun tidak sukses dan ahli bedah mengambil kembali jantung yang dicangkokkan dua hari kemudian.
Seperti kebiasaan terutama untuk pasien muda, ahli bedah akan mengganti jantung dengan perangkat pompa darah agar bisa terus mengalir ke seluruh tubuh hingga gadis itu mendapat jantung kedua.
Dokter Peter Wearden, ahli bedah jantung di Children Hospital di Pittsburgh yang menggunakan pompa sejenis mengatakan apa yang dikerjakan oleh tim dokter RS Miami itu sangat luar biasa.
"Untuk lebih dari 100 hari tidak ada jantung di tubuh gadis itu? Itu luar biasanya?” katanya.
Pompa yang merupakan perangkat pembantu peredaran darah biasanya digunakan saat jantung masih ada di dalam tubuh. Dengan jantung D'Zhana yang telah diambil, dokter di Holtz Children Hospital mengganti bilik jantung dengan dua pompa buatan itu.
Meskipun jantung buatan sudah disetujui untuk orang dewasa, namun belum diijinkan untuk anak-anak. Secara umum ada pengecualian untuk pasien tertentu terutama yang nyawanya teracam boleh menggunakan pompa.
Ketika D'Zhana cukup stabil untuk menjalani operasi berikutnya dokter kemudian melakukan transplantasi kedua pada 20 Oktober lalu. “Saya sangat yakin ini sebuah mukjizat,” kata ibunya Twolla Anderson. (inilah.com)
0 komentar :
Posting Komentar