Total penderita diabetes mellitus di Indonesia berdasar data WHO, saat ini sekitar 8 juta jiwa, dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 jiwa pada tahun 2025 mendatang. Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat keempat penderita diabetes terbesar setelah Shina, India, dan Amerika.
Sementara jumlah penderita diabetes di dunia, mencapai 200 juta jiwa. Diprediksi angka tersebut terus bertambah menjadi 350 juta jiwa pada tahun 2020.
Demikian dituturkan ahli diabetes dari Rumah Sakit Umum Daerah dr Saiful Anwar (RSSA) Malang, Prof.dr.Djoko Wahono Soeatmadji, SpPD-KEMD, Kamis (16/10) dalam rangka menyambut Kongres Nasional Persatuan Diabetes Indonesia VII di Batu, Malang, Jawa Timur.
Dahulu ada pandangan salah bahwa diabetes mengancam orang kota yang suka makan fast food. "Itu benar, namun tidak berarti orang yang makan singkong, nasi, atau makanan tradisional lain tidak berisiko terkena diabetes," tuturnya.
Yang perlu diperhatikan menurutnya agar terhindar dari diabetes mellitus, orang harus makan makanan dengan seimbang atau tidak kelebihan kalori.
Orang yang banyak makan karbohidrat sehingga kelebihan kalori hingga kegemukan, inilah yang berisiko terkena diabetes. Bukan hanya makanan fast food , namun juga makanan tradisional seperti nasi, jagung, ketela, dan sebagainya yang dimakan dalam jumlah yang cukup banyak, tutur pakar diabetes dari Fakultas Kedokteran Universitas Malang itu.
Karbohidrat adalah makanan yang boros insulin. Orang yang dalam tubuhnya kekurangan insulin, akan membuatnya terkena penyakit diabetes.
Djoko menambahkan, diabetes merupakan penyebab utama kebutaan di negara-negara maju dan kelompok masyarakat menengah ke atas, penyebab utama gagal ginjal, penyebab utama amputasi tungkai kaki bagian bawah, penyebab risiko serangan jantung, mengakibatkan disfungsi ereksi, dan sebagainya.
Untuk itulah pada 23-26 Oktober mendatang, kami menggelar kongres nasional Persatuan Diabetes Indonesia di Batu Malang. Tujuannya mencegah terus meningkatnya penderita diabetes di Indonesia, ujar ketua panitia kongres, dr Putu Moda Arsana SpPD-KEMD.
Peserta konggres tercatat 600 dokter se-Indonesia, 300-an peserta non medis, dan 100-an perawat.
0 komentar :
Posting Komentar