Contoh Pidato 17 Agustus - Bila pada tulisan terdahulu sudah dipublikasikan puisi hari kemerdekaan, maka pada kesempatan ini akan dipublikasikan informasi tentang contoh pidato 17 Agustus kepada teman-teman semua. Dengan keberadaan contoh pidato 17 Agustus ini, diharapkan teman-teman yang bertugas sebagai inspektur upacara nantinya pada pelaksanaan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-67 yang akan berlangsung pada 17 Agustus 2012 mendatang sudah dapat mempersiapkan diri dari saat ini.
Seperti halnya pada tahun-tahun yang lalu, pelaksanaan peringatan Hari Kemerdekan 17 Agustus akan diikuti oleh instalasi pemerintah dan swasta di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan berbagai tingkatan lembaga pendidikan, juga akan turut mengikuti upacara bendera, serta sebagai inspektur upacara tentunya akan melakukan pidato yang bertema tentang 17 Agustus.
Berikut ini adalah contoh pidato 17 Agustus selengkapnya yang bisa teman-teman lihat secara lengkap dibawah berikut ini:
Seperti halnya pada tahun-tahun yang lalu, pelaksanaan peringatan Hari Kemerdekan 17 Agustus akan diikuti oleh instalasi pemerintah dan swasta di seluruh Indonesia. Begitu juga dengan berbagai tingkatan lembaga pendidikan, juga akan turut mengikuti upacara bendera, serta sebagai inspektur upacara tentunya akan melakukan pidato yang bertema tentang 17 Agustus.
Berikut ini adalah contoh pidato 17 Agustus selengkapnya yang bisa teman-teman lihat secara lengkap dibawah berikut ini:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.Demikianlah salah satu contoh pidato 17 Agustus yang bisa disampaikan kepada teman-teman. Semoga informasi ini kiranya bermanfaat, dan diharapkan dengan melihat contoh pidato diatas, maka teman-teman akan lebih kreatif lagi membuat contoh pidato yang lainnya.
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
Yang terhormat Bapak, Ibu Guru serta Staff Sekolah.
Dan teman-teman yang saya sayangi.
Pertama-tama saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul di tempat dan waktu yang baik ini. Tak lupa juga shalawat serta salam saya curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang senantiasa mendoakan kita semua para umatnya agar selalu berada dalam keselamatan.
Teman-teman yang saya sayangi. Bertepatan dengan perayaan hari jadi Republik Indonesia yang ke-65 ini, saya akan berpidato mengenai pentingnya perayaan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus ini. Perayaan ini dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan yang dapat mempertahankan dan merebut kembali negara Republik Indonesia hingga akhirnya pada tanggal 17 agustus 1945, Jepang menyerahkan kemerdekaan kepada Republik Indonesia dan pulang kembali ke negaranya. Juga untuk mengenal tokoh-tokoh bersejarah siapa sajakah yang terlibat di dalamnya. Soekarno dan Moh.Hatta yang merumuskan naskah proklamasi akhirnya diangkat menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik. Sayuti Melik, orang yang mengetik naskah proklamasi. Sukarni, pemuda yang memimpin pergerakan nasional dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Juga ibu Fatmawati yang menjahit bendera merah putih pertama. B.M Diah, seorang wartawan yang mempublikasikan kabar kemerdekaan Republik Indonesia. Ada juga petugas pengibar bendera pada tanggal 17 agustus 1945 diantaranya Latif Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti sebagai pemegang baki bendera merah putih. Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang namanya dikenang melalui kemerdekaan Republik Indonesia. Tidakkah kalian bangga dengan mereka dan ingin nama kalian tertulis dalam sejarah seperti mereka. Di era globalisasi ini untuk mengukir nama kita dalam sejarah tidaklah harus menjadi pejuang-pejuang seperti pahlawan-pahlawan terdahulu, melainkan menjadi pahlawan di lain hal seperti membuat inovasi-inovasi baru dalam berbagai hal agar nama kita dikenal dan dikenang sepanjang masa.
Jepang sebagai penjajah mungkin buruk dimata negara-negara jajahannya, namun sebenarnya ada sisi positif yang dapat kita ambil darinya, yaitu bagaimana mereka menjadi maju seperti sekarang karena dapat menghargai waktu semaksimal mungkin untuk mencapai suatu target, berbeda dengan kita yang justru memanfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk kegiatan yang sia-sia, contohnya saja bagi para pelajar seperti kita di Jepang, mereka lebih mengutamakan belajar bahkan suka sekali mengikuti pelajaran tambahan dan juga kursus-kursus, bandingkan dengan kita yang terkadang malah sering bolos saat kursus dan pelajaran tambahan, belajarpun hanya sks atau sistem kebut semalam saat ada ujian saja. Kita sebagai siswa harus bisa memfilter budaya-budaya dari luar, ambil baiknya dan buang buruknya.
Teman-teman yang saya sayangi, sebenarnya kita memiliki potensi yang sama dengan negara-negara lain, bukankah Allah SWT tidak membeda-bedakan manusia kecuali pada amalan yang dibuatnya, orang pintarpun sebenarnya tidak ada, yang ada hanyalah orang rajin dan orang malas, orang pintarpun ada karena mereka rajin, bahkan lihatlah betapa melimpahnya sumber daya alam yang kita miliki. Untuk itu di hari kemerdekaan ini marilah kita merubah diri untuk dapat memanfaatkan waktu, potensi, dan sumber daya alam yang ada sebaik mungkin agar kita dapat terus memerdekakan dan memajukan negara Republik Indonesia kita yang tercinta ini, sehingga makin dikenal oleh dunia internasional. Dapat kita lihat juga kutipan yang menyatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik”. Sekian pidato dari saya, terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf apabila ada kesalahan.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
0 komentar :
Posting Komentar