17 Oktober 2011

Kumpulan Puisi Taufik Ismail

Kumpulan Puisi Taufik Ismail - Lama tidak membahas mengenai puisi di blog ini dan oleh karena itu pada postingan kali ini kembali dituliskan kepada teman-teman semua, yaitu tentang topik kumpulan puisi Taufik Ismail. Seperti kita ketahui bersama bahwa Taufik Ismail adalah seorang sastrawan Indonesia yang lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 25 Juni 1935.

 Taufik Ismail
Bagi teman-teman sekalian yang sudah tidak sabaran ingin membaca kumpulan Puisi Taufik Ismail, maka berikut ini adalah kumpulan Puisi Taufik Ismail yang terdiri dari 3 judul yang paling fenomenal:
Sebuah Jaket Berlumur Darah

Sebuah jaket berlumur darah
Kami semua telah menatapmu
Telah pergi duka yang agung
Dalam kepedihan bertahun-tahun

Sebuah sungai membatasi kita
Di bawah terik matahari Jakarta
Antara kebebasan dan penindasan
Berlapis senjata dan sangkur baja
Akan mundurkah kita sekarang
Seraya mengucapkan ’Selamat tinggal perjuangan’
Berikara setia kepada tirani
Dan mengenakan baju kebesaran sang pelayan?

Spanduk kumal itu, ya spanduk itu
Kami semua telah menatapmu
Dan di atas bangunan-bangunan
Menunduk bendera setengah tiang

Pesan itu telah sampai kemana-mana
Melalui kendaraan yang melintas
Abang-abang beca, kuli-kuli pelabuhan
Teriakan-teriakan di atas bis kota, pawai-pawai perkasa
Prosesi jenazah ke pemakaman
Mereka berkata
Semuanya berkata

Syair Orang Lapar

Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu
Kuiris
Lapar di Gunungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kauulang jua
Kalau


Bayi Lahir Bulan Mei 1998

Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
Suaranya keras, menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta

Kalau dia jadi petani di desa
Dia akan mensubsidi harga beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi bisnis pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin jadi peluru runcing
Ke pangkal aortanya dibidikkan mendesing

Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga
Mulutmu belum selesai bicara
Kau pasti dikencinginya
Itulah kumpulan puisi Taufik Ismail, dimana puisi yang berjudul Sebuah Jaket Berlumur Darah dan Syair Orang Lapar bersumber dari Tirani dan Benteng (1966), sementara puisi berjudul Bayi Lahir Bulan Mei 1998 bersumber dari Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia (1998)

0 komentar :

Tulisan Terkait: