08 Juni 2011

Buku Pak Harto The Untold Stories

Buku Pak Harto The Untold Stories - Buku Pak Harto The Untold Stories kini tengah menjadi perbincangan hangat diberbagai pelosok negeri. Buku berjudul Pak Harto The Untold Stories itu sendiri ditulis oleh 5 orang penulis sekaligus menceritakan tentang kisah sisi-sisi pribadi Soeharto dan juga foto-foto yang tak pernah dipublikasikan sebelumnya. Ada yang tak terduga, jenaka, dan juga mengharukan.

Cover Buku Pak Harto The Untold Stories

Dalam buku Pak Harto The Untold Stories ada 113 narasumber yang akan mengungkapkan kisah mereka dengan sosok Soeharto. Beberapa orang yang turut berkisah didalam buku tersebut seperti mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Muhammad, mantan Presiden Filipina, Fidel Ramos. Bahkan, mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, dan Raja Brunei Darussalam, juga Sultan Bolkiah turut menuliskan sendiri pengalamannya.

Salah satu kesaksian datang dari mantan ajudan dan Juga Panglima TNI Jendral (Purn) Wiranto. Ia mengisahkan, setiap hendak bermain golf di Rawamangun, Pak Harto hanya dikawal satu jip di belakang. Suatu kali ketika tiba di jalan Pemuda dan hendak belok kiri ke arah Rawamangun, polisi terlalu lama menghentikan kendaraan akibatnya terdengar klakson bersahut-sahutan, "Lain kali polisi tidak perlu menyetop terlalu lama. Mereka kan punya keperluan yang mendesak, sedangkan saya kan hanya mau berolahraga. Jadi biar saya menunggu sebentar, kan tidak apa-apa " ujar Pak Harto seperti ditirukan Wiranto.

Kesaksian lain diungkapkan oleh Siti Hutami Endang Adiningsih " Setiap bulan Bapak sendiri yang mengingatkan saya untuk membayar uang sekolah. Setelah bapak memberikan saya uangnya, ibu mengingatkan saya untuk membawa beras karena pada saat itu saya duduk di sekolah dasar di Perguruan Cikini, biaya sekolah dibayarkan dengan uang dan beras satu liter. Bapak tidak berkenan jika hal itu dilakukan oleh orang lain. Bapak pula yang memberikan saya pendidikan agama dan mengajari saya membaca Al Quran.

Peluncuran buku Pak Harto The Untold Stories secara resmi sudah dilaksanakan, Rabu (8/6/2011) di Museum Purna Bhakti Pertiwi di Taman Mini Indonesia Indah.

2 komentar :

Anonim mengatakan...

sebagai manusia kita harus selalu belajar. Kita bgs indonesia harus ambil atau lanjutkan kebijakan/cara2 Pak Harto yg baik,misal klopencapir(inget kan!!),P4,Keluarga Berencana (KB) sedangkan kebijakan yg salah spt:pengaruh militer yg kuat/ketat di sipil,nepotisme,KKN,dll kita buang jauh2 dan jgn dicontoh..!!

zacky n fakhri mengatakan...

manusia selalu berdiri dengan dua sisi

Tulisan Terkait: