11 April 2011

Lian Febriani

Lian Febriani - Lian Febriani, PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan hilang sejak Kamis (7/4) lalu, kini sudah ditemukan dan pulang kerumahnya.

Foto Lian Febriani

Namun sangat ironis, keadaan Lian Febriani setelah pulang kerumah dalam kondisi hilang ingatan.

Menurut Ahli hipnoterapis Mardigu WP kepada detikcom mengaku sudah mendapat 'pasien' serupa sejak enam bulan terakhir.

"Saya pribadi sudah menangani banyak. Ada 11 orang sejak enam bulan terakhir, mereka memang lagi gencar merekrut orang baru," kata Mardigu

Menurut pengamat terorisme ini, modus yang digunakan para 'pencuci otak' tersebut adalah mencari dana dengan doktrin jihad. Pertama, pelaku akan mengajak si korban untuk hijrah, lalu berjihad, dan terakhir memintanya berinfaq.

"Infaq itu pembuktian mereka kalau sudah hijrah dan berjihad," tegasnya.

Pendekatan yang dilakukan para pelaku juga tergolong singkat. Sejak pertama kali mengenal korban hingga melakukan eksekusi, mereka butuh waktu dua minggu.

"Mereka ngasih perhatian secara intens, begitu dua kali ketemu, orang itu langsung infaq. HP, laptop dikasih. Sebelumnya mereka dibawa ke sebuah tempat, lalu dibaiat," ceritanya.

Tidak hanya itu, sasaran korban pun beragam. Tidak ada golongan khusus, atau jenis kelamin tertentu. Yang jelas, Mardigu meminta semua pihak waspada jika ada orang-orang asing yang mengajak kenalan dengan cara yang sangat intens.

"Ada satu cowok yang didekati mbak-mbak cantik kaya SPG. Tidak pakai jilbab, dia di-SMS lalu ditegur segala macam. Makan jus lalu janjian, begitu dua kali ketemu, langsung infaq," urainya.

0 komentar :

Tulisan Terkait: