19 April 2011

Hari Paskah 2011

Hari Paskah 2011 - Paskah 2011 akan jatuh pada, Jumat (22/4/2011) mendatang. Berbagai persiapan untuk menyambut kedatangan Hari Paskah 2011 ini sudah mulai terlihat dilaksanakan diberbagai gereja-gereja yang ada di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Selain gereja, di Indonesia penyambutan Hari Paskah 2011 juga tampaknya sudah dipersiapkan oleh Kepolisian Daerah Metro Jaya. Adapun persiapan yang dilakukan oleh aparatur keamanan ini adalah dalam hal mengamankan hari raya Paskah dengan mengerahkan dua pertiga pasukan atau sekitar 20 ribu personel.

Dari keterangan Kepala Biro Personel Polda Metro Jaya, Kombes Sujarno yang dikutip dari vivanews mengatakan, seluruh personel akan ditempatkan pada wilayah yang dianggap rawan dan patut untuk dilakukan penjagaan.

"Mulai dari gereja hingga objek vital akan kita tempatkan pasukan," katanya.

Wilayah rawan itu akan diserahkan kepolisian setempat karena mereka yang lebih mengetahui situasinya. Termasuk pelaksanaan razia rutin. Sasarannya adalah benda mencurigakan, senjata tajam, senjata api dan benda-benda terlarang lainnya.

Sementara berita lain mengenai perayaan Hari Paskah 2011 datang dari Umat Katolik yang berada di kawasan lereng barat Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dari pemberitaan Kompas.com, bahwa warga Katolik yang berada di daerah ini akan merayakan Hari Paskah secara sederhana.

"Tahun ini kami merayakan secara sederhana, mengingat masyarakat sini masih menghadapi bencana banjir lahar setelah letusan Merapi. Kesederhanaan perayaan ini wujud solidaritas sebagai sesama warga Merapi," kata Seksi Perayaan Paskah 2011 Gereja Santo Paulus Dusun Tangkil, Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Paulus Setyo Bagus Sasongko, di Magelang, Minggu.

Pekan suci paskah meliputi Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, dan Minggu Paskah untuk mengenang Yesus saat disambut pengikut masuk Kota Yerusalem, perjamuan terakhir, wafat Yesus disalib, dan kebangkitan Yesus dari kematian.

Umat setempat yang berjumlah sekitar 700 orang berasal dari berbagai dusun terakhir sekitar enam kilometer barat puncak Merapi. Kawasan itu berada di antara aliran Kali Lamat dan Kali Blongkeng yang aliran airnya berhulu di Merapi.

Meskipun sederhana, katanya, umat tetap merenungkan makna atas rangkaian perayaan itu terkait dengan kehidupan mereka di Merapi pascaletusan dahsyat 2010 dan ancaman banjir lahar dingin secara beruntun hingga saat ini.

0 komentar :

Tulisan Terkait: