Bom Meledak di Utan Kayu - Bom meledak di Utan Kayu adalah berita yang sempat heboh di twitter beberapa jam yang lalu. Bom tersebut meledak tepat di Kantor Berita Radio 68H, Selasa (15/3/2011) sore.
Menurut keterangan Anissa, resepsionis KBR 68H yang dikutip dari vivanews menyatakan, bahwa bom meledak di Utan Kayu itu berasla dari kotak berukuran 30 x 20 dan tinggi 10 sentimeter yang datang sejak pukul 10.00 WIB.
Kotak tersebut merupakan paket kiriman kepada Ulil Abshar Abdalla, Koordinator Jaringan Islam Liberal.
Pada kotak itu tertulis nama pengirim Sulaiman Azhar dengan alamat Jalan Bahagia, Gg Panser no 29. Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Kotak itu kemudian dipindahkan ke lantai 2 kantor KBR 68H. Karena benda itu mencurigakan, kotak itu kemudian dipindahkan ke luar dan polisi pun segera dihubungi. Kotak itu pun kemudian diletakkan di Kafe Tempo, yang berada di luar kantor KBR 68H, sambil menunggu polisi datang.
Sekitar pukul 15.30 WIB, sejumlah polisi yang dipimpin Kasat Reserse Kompol Budi Rahmawan kemudian tiba di lokasi. Oleh Kompol Budi, kotak yang awalnya disangka berisi buku itu kemudian dibuka.
Namun, ternyata kotak itu berisi kabel-kabel, bukan buku seperti yang diduga sebelumnya. Polisi belum membuka secara penuh kotak tersebut karena belum ada tim Gegana yang hadir di lokasi. Kemudian, sekitar pukul 16.10 WIB, kotak itu pun kemudian dibuka. Naas, kotak berisi bom itu kemudian meledak dan memutuskan tangan kiri Kompol Budi.
Menurut keterangan Anissa, resepsionis KBR 68H yang dikutip dari vivanews menyatakan, bahwa bom meledak di Utan Kayu itu berasla dari kotak berukuran 30 x 20 dan tinggi 10 sentimeter yang datang sejak pukul 10.00 WIB.
Kotak tersebut merupakan paket kiriman kepada Ulil Abshar Abdalla, Koordinator Jaringan Islam Liberal.
Pada kotak itu tertulis nama pengirim Sulaiman Azhar dengan alamat Jalan Bahagia, Gg Panser no 29. Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Kotak itu kemudian dipindahkan ke lantai 2 kantor KBR 68H. Karena benda itu mencurigakan, kotak itu kemudian dipindahkan ke luar dan polisi pun segera dihubungi. Kotak itu pun kemudian diletakkan di Kafe Tempo, yang berada di luar kantor KBR 68H, sambil menunggu polisi datang.
Sekitar pukul 15.30 WIB, sejumlah polisi yang dipimpin Kasat Reserse Kompol Budi Rahmawan kemudian tiba di lokasi. Oleh Kompol Budi, kotak yang awalnya disangka berisi buku itu kemudian dibuka.
Namun, ternyata kotak itu berisi kabel-kabel, bukan buku seperti yang diduga sebelumnya. Polisi belum membuka secara penuh kotak tersebut karena belum ada tim Gegana yang hadir di lokasi. Kemudian, sekitar pukul 16.10 WIB, kotak itu pun kemudian dibuka. Naas, kotak berisi bom itu kemudian meledak dan memutuskan tangan kiri Kompol Budi.
0 komentar :
Posting Komentar