08 November 2010

Ramalan Merapi

Ramalan Merapi - Pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai ramalan Merapi. Dimana seperti diketahui beberapa waktu yang lalu seorang peramal sekaligus ahli pengobatan komplementer asal Belanda, Brunder Yanuar Husada SSCC mencoba membuat Ramalan Merapi. Dalam ramalannya dia mengungkapkan bahwa merapi akan meletus, dan ramalan itu pun terbukti pada tanggal 4-5 November 2010.

Pada saat itu Brunder menyatakan bahwa ramalan Gunung Merapi akan meletus tapi meski demikian letusan yang terjadi pada, Jumat (5/11/2010) dini hari memakan korban jiwa sebanyak 55 orang dan sampai saat ini masih tetap bertambah.

"Letusan terdahsyat telah terjadi Kamis malam dan setelah ini feeling saya enam tahun ke depan kondisi relatif aman. Tidak ada gejolak alam yang dahsyat. Kalau saya tidak keliru mengingat, persisnya hingga 5 tahun 8 bulan ke depan cukup aman, namun setelah itu saya belum melihat dengan pasti apakah akan terjadi gempa atau seperti apa," tutur Bruder seperti yang dikutip Karo Cyber dari tribunnews.com.

Pemilik nama asli Jan Heuts yang sudah 45 tahun berkarya di Pulau Bangka ini pun memberi kesaksian bagaimana ketika Gunung Galunggung meletus 8 Januari 1983 lalu dan feeling-nya persis sama seperti yang dialami dengan kejadian Gunung Merapi ini.

"Saya pikir, kalau semua ini tidak benar resikonya saya malu, tapi saya merasa harus menyampaikan ini," tutur pria yang kini memasuki usia 72 tahun ini.

Seperti wawancara sebelumnya Bruder Yan, Selasa (2/11/2010), biarawan yang enggan disebut paranormal ini mengungkapkan feeling-nya merasa semburan terpanjang akan mencapai 20 kilometer.

"Semburan letusan mengarah ke empat penjuru, yakni ke Kali Lamat dan Senowo serta dua jalur lainnya mengarah ke sekitar dua kali tersebut. Daya jangkau semburan masing-masing 11 km, 13 km, 12 km dan 20 km untuk yang mengarah ke Kali Lamat dan perasaan saya di sana ada perumahan penduduk," tuturnya.

Berangkat dari kegelisahan dan keprihatinan jika tidak diantisipasi dari awal, maka akan memakan banyak korban, Senin (1/11) petang Bruder Yan menghubungi harian ini.

"Salam Malaikat. Jika besok kamu ada waktu, mampir ke tempat saya ya," demikian pesan Bruder Yan dari balik telepon genggamnya.

Dari dialog sesaat via telepon, Bruder Yan menyampaikan keinginannya untuk mengungkapkan bahaya merapi yang bakal datang antara tanggal 4-5 November, persisnya Kamis (4/11) malam.

"Saya tidak tahu harus bagaimana memberitahukannya, tapi kalau ribuan orang harus meninggal karena kejadian itu, saya merasa bersalah," ungkapnya dengan nada yang mengandung kekhawatiran.

Begitulah sekilas tentang Ramalan Merapi yang disampiakan oleh Bruder Yan melalui media massa. Meski sudah banyak ramalan Brunder yang benar. Namun tetap hanya Tuhan yang tahu pasti kapan bencana itu akan datang, dan kapan pula bencana itu akan berlalu.

0 komentar :

Tulisan Terkait: