Bandara Adi Sucipto - Akhir-akhir ini Bandara Adi Sucipto sering menjadi sorotan media massa dan juga kalangan masyarakat, sebab setelah Gunung Merapi meletus dan menyebabkan terjadinya hujan debu vulkanik, maka secara atomatis Bandara Adi Sucipto di Yogyakarta ditutup hingga hari ini, Senin (15/11/2010).
Memang dari beberapa Bandara yang ada di Indonesia yang mungkin ada terkena dampak meletusnya Gunung Merapi. Namun sejauh ini Bandara Adi Sucipto saja satu-satunya Bandara yang masih ditutup oleh pihak Dirjen Perhubungan Udara.
Seperti penuturan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bekti Gumay kepada JPNN.com, mengatakan bahwa kondisi udara pascaletusan Gunung Merapi kini berangsur membaik. Itu pula yang membuat Kementerian Perhubungan membuka semua jalur penerbangan, kecuali Bandar Udara Adi Sucipto, Jogajakarta.
"Penutupan bandara Adi Sucipti belum diketahui batas waktunya. Penutupan sementara akan berlangsung selama kondisi masih udara di Jogja belum begitu bersahabat," kata Herry.
Khusus bandara di luar Jogja, seperti bandara di Bandung, Surabaya, dan Semarang, tidak ada persoalan. "Memang, bandara di Bandung sempat dialihkan, tapi Senin pagi sudah dibuka kembali. Kondisinya kini sudah normal. Tersisa, Bandara Adi Sucipto yang masih ditutup," terangnya.
Herry menyayangkan pemberitaan mengenai dampak meluasnya abu vulkanik akibat Merapi, seperti dimuat beberapa media televisi. "Apalagi bila pemberitaan tersebut tidak dilengkapi data dari badan informasi yang valid. Akibatnya, banyak maskapai penerbangan asing yang membatalkan penerbangan ke Indonesia karena merasa khawatir keselamatan maskapai mereka," kata Herry.
Padahal, lanjut Herry, kondisi sebenarnya telah mulai membaik. "Kemarin ada berita Bandara Soekarno Hatta Jakarta juga ditutup, itu jelas tidak benar. Untuk wilayah Jawa, hanya Jogjakarta saja yang kena abu, selebihnya seluruh bandara masih aman untuk aktifitas penerbangan," jelas Herry.
Kendati hasil pantauan udara mulai membaik, Kemenhub terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Kerjasama dilakukan bersama BMKG dan Badan Vulkanologi.
"Abu vulkanik itu lebih bergerak ke arah Selatan dan menuju ke laut timur India. Jadi wilayah seperti Solo, Bandung apalagi Jakarta, masih masuk radius aman. Secara umum lalu lintas udara Indonesia masih relatif aman. Kita terus melakukan pantauan dampak Merapi secara intensif. Kalau memang berbahaya, kita tentu akan umumkan dan tidak mau mengambil resiko," bebernya.
Hanya saja, kepastian yang disampaikan Kemenhub tak mengubah sikap beberapa maskapai luar negeri membatalkan penerbangannya ke Jakarta. Pihak Bandara Soekarno-Hatta menerima informasi pembatalan dari China Airlines, Malaysia Airlines, dan Jetstar.
"Kalau pun masih ada pembatalan, itu memang hak dari pemilik airlines sendiri. Yang penting kita sudah memberikan rekomendasi bahwa kondisi udara di Indonesia masih aman. Hanya bandar udara Jogjakarta yang masih kita tutup sementara, menunggu perkembangan dari Merapi," pungkasnya.
Seperti penuturan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bekti Gumay kepada JPNN.com, mengatakan bahwa kondisi udara pascaletusan Gunung Merapi kini berangsur membaik. Itu pula yang membuat Kementerian Perhubungan membuka semua jalur penerbangan, kecuali Bandar Udara Adi Sucipto, Jogajakarta.
"Penutupan bandara Adi Sucipti belum diketahui batas waktunya. Penutupan sementara akan berlangsung selama kondisi masih udara di Jogja belum begitu bersahabat," kata Herry.
Khusus bandara di luar Jogja, seperti bandara di Bandung, Surabaya, dan Semarang, tidak ada persoalan. "Memang, bandara di Bandung sempat dialihkan, tapi Senin pagi sudah dibuka kembali. Kondisinya kini sudah normal. Tersisa, Bandara Adi Sucipto yang masih ditutup," terangnya.
Herry menyayangkan pemberitaan mengenai dampak meluasnya abu vulkanik akibat Merapi, seperti dimuat beberapa media televisi. "Apalagi bila pemberitaan tersebut tidak dilengkapi data dari badan informasi yang valid. Akibatnya, banyak maskapai penerbangan asing yang membatalkan penerbangan ke Indonesia karena merasa khawatir keselamatan maskapai mereka," kata Herry.
Padahal, lanjut Herry, kondisi sebenarnya telah mulai membaik. "Kemarin ada berita Bandara Soekarno Hatta Jakarta juga ditutup, itu jelas tidak benar. Untuk wilayah Jawa, hanya Jogjakarta saja yang kena abu, selebihnya seluruh bandara masih aman untuk aktifitas penerbangan," jelas Herry.
Kendati hasil pantauan udara mulai membaik, Kemenhub terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi. Kerjasama dilakukan bersama BMKG dan Badan Vulkanologi.
"Abu vulkanik itu lebih bergerak ke arah Selatan dan menuju ke laut timur India. Jadi wilayah seperti Solo, Bandung apalagi Jakarta, masih masuk radius aman. Secara umum lalu lintas udara Indonesia masih relatif aman. Kita terus melakukan pantauan dampak Merapi secara intensif. Kalau memang berbahaya, kita tentu akan umumkan dan tidak mau mengambil resiko," bebernya.
Hanya saja, kepastian yang disampaikan Kemenhub tak mengubah sikap beberapa maskapai luar negeri membatalkan penerbangannya ke Jakarta. Pihak Bandara Soekarno-Hatta menerima informasi pembatalan dari China Airlines, Malaysia Airlines, dan Jetstar.
"Kalau pun masih ada pembatalan, itu memang hak dari pemilik airlines sendiri. Yang penting kita sudah memberikan rekomendasi bahwa kondisi udara di Indonesia masih aman. Hanya bandar udara Jogjakarta yang masih kita tutup sementara, menunggu perkembangan dari Merapi," pungkasnya.
0 komentar :
Posting Komentar